Rabu, 10 Januari 2018

Demon Girl
Chapter 12: Gate to Hell

          Kini aku tengah bersama dengan Kitsune dan yang lainnya di Mansion Aillicesa, dia membawa kukesini langsung dari Rumah sakit atas permintaanku, setelah kukatakan padanya aku ingin menolong Caroline. May datang menghampiriku dengan wajah gembira,
          “Ah Nona An! Anda datang?!”
Setelahnya Dee pun juga melihatku, Dee yang sedang memegang keranjang berisikan buah-buahan berteriak kearah dapur memanggil seseorang,
          “CHRIST!!! NONA!! ADA NONA AN DISINI!!!”
          *PRANG! PRANG!*
          “AW!!”
Christ keluar dari dapur, dia terlihat kesakitan sambil memegang kepalanya, terdengar suara tadi seperti suara Christ yang menjatuhkan peralatan memasak.
          “!!! No-Nona muda! Anda datang!?”
Christ yang baru sadar melihatku masih terkejut sambil mengusap-ngusap kepalanya, Dee mendatangiku sambil membawa keranjangnya dengan gembira.
          “YEAAAHH!!! NONA MUDA DATANG!!!”
          “Dee, tenang lah....”
tegur Kitsune pada Dee.
          “Ah....aku....mau minta maaf, atas perkataan kasarku sebelumnya....”
kataku dengan pelan.
Mereka tersenyum sesudahnya lalu mengatakan secara bersamaan,
          “Tidak apa Nona muda!”
          “Saya, Dee dan juga Christ....tidak pernah mempermasalahkan nona, kami mengerti.”
kata May dengan lembut padaku, aku tersenyum tipis mendengarnya.
          Setelah itu Kitsune membawaku tempat misterius diruangan kerjanya lagi, namun kali ini hanya kami berdua yang masuk sementara yang lain menunggu diruangan kerja Kitsune.
          “Anda tidak bertanya kenapa saya membawa anda kesini nona muda?”,
Kata Kitsune tiba-tiba setelah kami sampai ditempat misterius yang dipenuhi banyak buku itu lagi.
          “Kurasa tidak, karena disini lah jawaban bagaimana cara aku menyelamatkan Caroline kan...?”
Kitsune tersenyum lagi,
          “Sepertinya....anda sudah terbiasa ya....?”
          “.....Mungkin?”
Kataku dengan pelan.
          “Sebelumnya anda harus tahu nona muda, yang menculik teman anda itu adalah ‘Red Hair Shadow.”
          “Ahh...mungkin maksud mu ‘SiGila berambut Merah’, iya kan?....”
Sambut ku datar.
          “Ahahahaha sepertinya anda kesal sekali dengan ‘Ayumi Akane’ nona muda?”
          “Ugh....aku memang sangat kesal dengannya....”
          “Ya....bagaimana pun dia adalah musuh yang cukup berat untuk anda.”
Setelah Kitsune mengatakan itu aku pun teringat akan suatu hal.
          “Ah! Kitsune! Apa kau yang memberikan kalung ini padaku....?”
Kitsune tersenyum,
          “Iya...itu saya berikan saat anda tidak menyadarinya...”
          “Apa....kalung ini yang melindungiku sebelumnya....?”
Kitsune mengangguk sembari aku menggenggam kalung itu dan menatapnya.
          “Terima kasih.....”
kata ku dengan pelan.
          “Terima kasih kembali....sekarang kita akan membicarakan tentang cara penyelamatan untuk teman anda.”
(Itu benar....aku harus segera menyelematkan Caroline.....Sosok yang bernama Poker itu......)
          “Sebenarnya.... harus saya katakan, bahwa menyelamatkan teman anda bukan lah hal yang mudah.”
Kata Kitsune menyentakku.
          “Itu....aku memang tahu pasti akan sulit....kupikir kalau dibantu oleh mu...itu tidak akan masalah... mungkin?”
Kitsune tersenyum seperti biasanya seiring dengan keraguanku.
          “Saya rasa dengan kemampuan saya....mungkin kita bisa menyelamatkannya....akan tetapi-”
Kitsune memegang dagunya sambil terlihat ragu-ragu nan cemas.
          “Akan tetapi.....?”
Kataku mengulang Kitsune. (Kitsune memang sudah bilang akan sulit karena yang menculik Caroline itu ‘Gadis rambut MERAH’ dengan ‘Monster’ yang mendampinginya....)
          “Sebenarnya masalah sebenarnya adalah lokasi dimana teman anda sedang disekap sekarang...”
Kata Kitsune pelan. Aku yang penasaran pun bertanya,
          “Memang....dimana Caroline disekap....?”
Kitsune menatapku dengan serius.
          “Dirumahnya..... lebih tepatnya diMansionnya..... Mansion Keluarga ‘ROBE’ ....”
          “RO.....BE...? tapi bukankah marganya Ayumi?....”

          “.....‘Ayumi Akane’ itu nama yang dibuat oleh ‘Red Hair Shadow’ sendiri.Nama aslinya adalah,‘Dawn Robe’....”
(Dawn....? iih..tidak cocok dengannya...lebih baik simerah gila saja,...=_=)
          “Ahahaha...memang kelihatannya tidak cocok ya?....”
Kata Kitsune dengan lembut diiringi dengan tawanya.
          “!!!Eh? tunggu dulu, kau membaca pikiranku lagi ya!?”
          “Eh?......A-Ahahahaha maaf tidak sengaja....,bagaimana pun juga untuk masuk keMansion Robe itu akan butuh sedikit usaha...”
          “Apa pun itu, akan kulakukan.”
Kataku tanpa pikir panjang.
          Sunyi panjang mengahampiri kami, ruangan terasa begitu tegang disetiap detiknya. Kitsune terlihat ragu melihatku, namun aku tak mau kalah dari keraguannya. Bagaimana pun juga aku harus menolong Caroline, kerena aku tahu alasan ‘Ayumi Akane’ menculik Caroline, itu pasti karena aku. Kitsune menatapku lagi dan berkata,
          “Nona, Mansion ‘Robe’ itu berada di ‘Alam Baka’.....”
          “!!!!!??”.
          “A-Alam Baka....? maksudmu...?”
Sentak ku terkejut.
          “Ya,Alam Baka,Neraka tempat jiwa tersesat....”
Aku diam sejenak berusaha mencerna kata demi kata yang dikeluarkan Kitsune sebelumnya, karena menurutku itu sangat mustahil! Meski aku sudah melihat hal-hak yang memang mustahil akhir-akhir ini. Namun bagaimana pun juga aku harus percaya padanya, jika terlalu lama kupikirkan maka akan terlambat. Aku tidak bisa menjelaskan ini, tapi entah mengapa aku percaya pada Kitsune, aku percaya dia tidak akan membohongi dan mengecewakanku meski aku sendiri tidak tahu darimana datangnya perasaan ini.
          “K-Kalau begitu... apa yang harus ku lakukan....?”
Kataku dengan pelan.
          “Sebenarnya menyelamatkannya mudah saja,kalau saya yang berhadapan dengan ‘Red Hair Shadow’ sudah pasti saya bisa menang, akan tetapi karena lokasinya diNeraka....jujur, saya sendiri juga bingung. Untuk pergi keNeraka itu cukup sulit, karena yang bisa pergi kesana cuma malaikat dan iblis saja jadi saya tidak bisa pergi kesana kar’na saya ini siluman bukan iblis kalau pun saya mencoba untuk masuk, saya pasti akan terpental begitu mencobanya. Tak terkecuali manusia, pasti akan langsung hangus terbakar dalam api Neraka....”
Aku menelan air liur setelah Kitsune menjelaskannya. Kami  berdua hanya diam sambil memikirkan apa yang sebaiknya dilakukan, lalu kemudian aku pun teringat akan suatu hal,
          “Ah....Kitsune...bukankah kamu bilang aku ini adalah renkarnasi dari Ratu Iblis 1300 tahun yang lalu?....kalau seperti itu....aku bisa masuk kan?(kalau benar).”
Kitsune terkejut dan mendadak panik.
          “I-Itu! Tidak! Saya tidak bisa membiarkan anda pergi sendirian kesana! Kekuatan anda yang sebenarnya belum terbangun anda bisa dibunuh disana dan mungkin tidak akan bisa berenkarnasi lagi!”
          “Kalau begitu kapan kekuatanku terbangun hah....?”
Kitsune tertegun.
          “Kitsune....jangan-jangan keKuatanku akan terbangun disaat aku mati 3 bulan yang akan mendatang nanti ya?....”
(Ini cuma perasaan ku, tapi itu tidak mungkin kan?)
Kitsune tersentak .
          “I-Itu......”
          Kini aku baru  mengerti sekarang, itu sebabnya ‘mereka’ tahu tentang penyakitku. Jika aku mati diriku yang dimaksudnya akan kembali, namun nampaknya ada beberapa pihak yang tidak suka jika ‘Aillicesa Angela’ bangkit kembali, itu sebabnya Kitsune mencoba memperingatkanku dan melindungiku.
          “Kitsune.... entah bagaimana aku mengerti sekarang... aku percaya pada mu meski semua ini tampak masih sulit untuk dipercayai. Tapi....aku percaya padamu, karena itu....tolong, tolong bantu aku supaya aku bisa menyelamtkan temanku Caroline!”
Aku memang tidak begitu dekat dengan Caroline, tapi aku bisa dibilang mengenalnya.Caroline adalah gadis manis baik hati yang sangat menyayangi Aldi dengan segenap hatinya, dia dapat menerima temanku Aldi dengan apa adanya, Aldi tidak pernah lebih bahagia selain dengan Caroline. Mereka adalah pasangan yang sangat serasi, melihat mereka bersama saja aku sendiri juga sangat senang, sama halnya dengan teman-temanku yang lain. Aldi dan Caroline, mereka ditakdirkan untuk bersama. Aku harus menolong Caroline.
Aku masih menunggu jawaban dari Kitsune, hingga akhirnya,
          “Uggghh..... Baiklah,baiklah saya akan membantu anda untuk pergi kesana.”
          “YEAH! Terima Kasih Kitsune!”
Aku sangat senang sampai-sampai memeluknya.
          “Baiklah,baiklah.....sekarang kita sebaiknya memanggil yang lainnya dulu.”
Kitsune memanggil May, Dee, dan tuan Moriyama Fuji.
          “Loh....?Bagaimana dengan Christ....?”
Tanyaku pada mereka. Dee pun menjawab,
          “Christ tidak sama dengan kami. Christ hanya awet muda saja.....karena dia adalah ‘
Holy Priest’^_^”
          “Eh....?apa maksudnya itu....?”
May tersenyum lalu berkata,
          “Nona.....kami semua ini monster sama halnya dengan tuan Kitsune yang merupakan siluman.... Kecuali Christ.”
          “Eh!? Ma-Maksudnya!?”
Tanyaku dengan kaget.
          “Nanti saja penjelasannya ayo cepat buat lingkaran, nona juga berdiri lah ditengah lingkaran.”
Kata Kitsune yang tiba-tiba. Kami pun segera melakukan perintah nya.
          “Nona kami akan membuat mantra dari puji-pujiannya disaat itu anda memohonlah untuk membuka Pintu Gerbang keNeraka, kalung yang saya berikan juga masih bisa melindungi anda.”
Kitsune berjalan kearahku lalu menggenggam tanganku.
          “Tubuh anda dapat bertahan dari Neraka, tapi tidak dari serangan penjaga-penjaga iblis yang ada dimansionnya, oleh karena itu berhati-hati lah dan hindari musuh apapun yang mendekat! Fokus untuk mencari teman anda saja. Gerbangnya hanya akan bertahan selama 20 menit selama kami terus melakukan puji-pujianya, segera temukan teman anda. Jika anda sudah menemukannya, genggam tangannya dan panggil nama saya,anda mengerti?”
Penjelasan yang diberikan Kitsune cukup membuatku takut, tapi aku tidak bisa mundur sekarang, aku mengangguk. Kitsune mundur melepaskan genggamannya dan mengambil posisi melengkapi lingkaran mereka.
          “Baiklah, kita mulai!”
Meraka mulai melakukan Puji-Pujian yang dimaksud, aku juga menutup mataku dan melakukan permohonan dengan sungguh-sungguh, beberapa detik kemudian aku merasa angin mulai datang entah darimana dan mengelilingi kami dengan cepat dan kencang membuat suara puji-pujian mereka terdengar lebih keras serasa seperti berada didalam putaran angin topan. Tanpa henti nya aku terus melakukan permohonan, kemudian terdengar suara aneh seperti sesuatu yang muncul dihadapanku, aku membuka mataku dan melihat pintu terbuka yang didalamnya ada kegelapan,aku mendekat dan memasukinya. Beberapa saat gelap namun seketika aku tahu bahwa aku berada di-
          “.......Neraka.”

*To be Continue#


Senin, 20 April 2015

Demon Girl
Chapter 11: Caroline is Missing!

          ‘Poker’ sesosok aneh yang disebut ‘Shadow’ oleh gadis berambut merah bernama ‘Ayumi Akane’.Saat ini aku sedang berhadapan dengannya dalam situasi yang tidak biasa,kini aku harus melawannya dan mengejar Akane lalu menyelamatkan Caroline,meski tampaknya itu agak mustahil.
          “Kau terlalu pesimis yang mulia,belum tentu kau akan kalah kan?”
Kata Poker tiba-tiba padaku.
          “HAH!?,Yang benar saja!? Jadi ini benar-benar telepati?,kalau begitu kau bisa baca semua isi pikiran ku dong?!”
          “Itu tergantung,apa kau bisa menahan isi pikiran mu yang sedang panik,bingung,dan tidak stabil itu...”
          “Hah,...? apa maksud mu?”
          “Telepati digunakan bukan untuk membaca pikiran,tapi digunakan untuk berkomunikasi menggunakan pikiran dengan sesama penggunanya,seperti yang kau lihat aku tidak mungkin bisa berbicara dengan keadaan wajah seperti ini,aku hanya bisa menggunakan telepati.Untungnya kau tergolong bisa menggunakannya,ya....meski belum terlalu ahli...”
          “H-Hah,....?”
“Haaaaaaahhh~....Nampaknya anda masih kebingungan ya? apa boleh buat anda belum sepenuhnya terbangun.Kalau begitu untuk sekarang saya akan melepaskan anda.”
Kata poker dengan entengnya seolah mengangapku remeh.Dia mengangkat tangan kirinya kemudian.....
          “Sampai bertemu lagi yang mulia.”
          “KLIK!”
“......?”
(HAH? Apa yang di-)

          “GYAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!............”

Anna diterbangkan angin diruangan itu dan menabrak kaca kelasnya.
          “PRANK!”
          “ADA YANG  JATUH! MATRAS!”
          “BUUK!”
(Uuuuuggghh sial,bagaimana bisa menjatuhkan ku begitu saja hah?~).
          “Anna! Anna! Kau tidak apa?!”
          “Aldi...?Sepertinya tulang ku patah....”
          “Hah? Apa? Gawat! Dokter kita perlu Dokter!”
Aldi dengan panik dan cemas terus berteriak,sementara sebagian guru berdatangan untuk membantuku dan menghalangi siswa yang mencoba untuk melihat,aku juga melihat Aland datang ada Noah juga.Disaat aku mencoba menggerakan tanganku aku baru sadar kalau lengan kiriku robek,sepertinya karena menabrak kaca tadi.(Aaaahhh....gawat pandanganku kabur,ada darah dimana-mana....sepertinya akhir-akhir ini aku sering pingsan ya....?)
          “WIWU...WIWU...WIWU...”
          “An....Bangunlah.....tenang saja...kau akan baik-baik saja...tidak akan kubiarkan siapa pun menyakiti mu....tidak akan...”
(Di....mana ini.....?).
          “BRAK”
seorang suster datang dan masuk dimana aku sedang berbaring.
          “!!!,Nona Anna? Anda sudah sadar?......B-Bagaimana bisa!?”

[Suster]
,(Bagaimana bisa dia sadar secepat ini?pendarahannya kan sangat parah....)
          “Ummmm,Suster? Anda baik-baik saja?”
                “!!!,Ah! Umm,Iya! saya tidak apa,bagaimana dengan anda nona? Apa lengan anda masih sakit?”
aku menoleh kelenganku sejenak dan mencoba untuk menggerakannya.
          “Uh,masih sedikit perih....tapi saya rasa akan segera membaik dari dulu luka-luka seperti ini biasa cepat sembuh dengan saya....”
          “Begitu kah....?syukurlah....Ah! orang tua anda akan segera datang lagi.”
          “Datang lagi? Tadi mereka disini...?”
                “Iya tadi mereka disini,sekitar 5 jam yang lalu saat anda baru didatangkan kesini.Sekarang mereka ada disekolah anda,15 menit lagi mereka akan sampai”
setelah tersenyum ramah suster itu pun pergi dari kamar ku.(Ah sial....aku lupa tanya,ini rumah sakit mana ya?...).Aku hanya diam sejenak setelahnya,kemudian pintu kamar pun terbuka dan aku ingat-
          “BRAK!”

          “CAROLINE! AKU LUPA!”
          “!!!,Sayang apa maksud mu...?”
Ternyata ibuku yang masuk kekamarku.Dia mendekat dan aku pun dengan panik bertanya kepadanya.
          “I-Ibu dimana Caroline?! Dimana dia?!”
          “H-Hah...?oh! apa maksud mu teman mu yang hilang itu?”
          “Hi-Hilang apa maksud Ibu?!”
          “Iya dia menghilang dalam kebakaran disekolah mu itu,selain kau tidak ada yang keluar dari dalam kelas itu Anna....”
(A-Apa maksud nya? Caroline.....),saat itu pun terlintas dibenakku tentang apa yang terjadi,(Caroline diculik oleh mahkluk aneh dan gadis yang berambut merah itu.....).
          “Ayah mu akan datang nanti.Syukurlah sekarang kau sudah sadar,padahal seharusnya kau bangun besok atau mungkin lusa...”
aku disentakan dengan kata-kata ibu.Dengan wajah terkejut aku memandangnya.
          “Ah itu...kata Dokter kau belum akan bangun sampai besok dikarenakan kau terlalu banyak menghirup asap kebakaran juga mengalami pendarahan yang cukup parah,tapi tidak disangka-sangka kau bisa bangun secepat ini...itu merupakan suatu keajaiban”
(Keajaiban.....?tidak....kurasa ini ada hubungannya dengan si Kitsune itu,ditambah lagi...kalung ini juga melindungiku sebelumnya....apa dia ada hubungannya dengan ini.....?).
          Malam hari tiba,aku meyakinkan orang tuaku agar tidak perlu menjagaku,karena aku yakin..sesuatu akan datang malam ini.
          “Kalau begitu kami pulang dulu ya Anna...istirahat lah yang tenang...”
          “...Iya bu.”
Ayah,ibu ku pergi meninggalkan aku,dan aku pun sendiri.Tepat pukul 11 aku hanya duduk diranjangku diruangan yang gelap,menunggu....menunggu seseorang yang kuyakin dia pasti datang.Karena aku lah yang memanggilnya,dan malam ini adalah malam ‘Bulan Purnama’.
          “Wuuuussshhh.....”
          “Ngik.....Ngik.....”
untuk sesaat,hanya terdengar suara angin pelan dan ayunan diluar rumah sakit yang berbunyi.
          “WUUUUUUUSSHH!”
          “BRAK!”
Angin yang cukup kuat membuka jendela kamar rawatku,sinar bulan yang masuk dengan lembutnya menerangi sosok itu,yang berjalan mendekat kearahku dan berhenti tepat didepan jendela yang terbuka,dibantu cahaya bulan aku melihatnya.....
          “Seekor....Rubah.....Putih.”
Gumamku,
          “Kitsune....itu kau kan?”
Aku bertanya pada Rubah itu namun dia hanya diam saja sambil menatapku dengan matanya yang menakutkan.Aku mencoba untuk turun dari ranjangku,namun rasanya begitu sakit,begitu perih.
          “AW!”
Aku jatuh berlutut dan Kitsune menghampiriku dengan ragu,namun dia tetap menujuku hingga akhirnya benar-benar ada didepanku,aku mencoba memegangnya dengan sedikit takut tapi aku tetap menyentuhnya.Kuusap  kepala rubah itu lalu kulihat kearah matanya.
          “Bola mata yang terlihat gelap namun sebenarnya tidak....ini merupakan warna mata biru tua....aku tahu,karena...aku sering menatap mata ini dari dekat....”
Aku tersenyum kearah rubah itu lalu entah mengapa aku ingin mengucapkan sebuah kalimat.
          “Your Name is: Kitsune.....”
Rubah itu menatapku seolah dia sedang tersenyum namun juga tekejut.Aku menutup mataku dan membukanya lagi,kini aku sedang memegang pipi Kitsune.
Dia mengenggam tanganku yang ada dipipinya,melepaskan tanganku lalu berdiri dan mundur beberapa langkah,dia bersujud padaku,dan berkata,
          “Nona Muda apa keinginan anda ,sehingga memanggil saya....?”
Aku menatapnya dengan diriku yang masih duduk dilantai,lalu  kubulatkan tekad ku.
          “.......Bantu aku menyelamatkan Caroline!”

*To be Continue#

Senin, 24 Maret 2014

Demon Girl
Chapter 10:Fight on The Fire and Flame

Gadis yang bernama ‘Ayumi Akane’ itu menahan Caroline,aku bertanya-tanya pada diriku sendiri,(apa yang harus aku lakukan!?Tunggu! gadis itu memanggilku Angela!?,itu bukan nama ku!)
“Ummmm,maaf....apa tadi kau memanggil ku Angela?”

‘Ayumi Akane’ menatapku,terlihat raut wajahnya merengut saat aku bertanya seperti itu padanya,
“Ya! Aku memanggilmu Angela!,itu nama mu kan!? Aillicesa Angela!”

(!!!),dia menjawabku dengan cetus,tapi bukan itu yang membuatku syok,(dia memanggilku Aillicesa Angela! Itu nama yang pernah ditujukan kepadaku oleh Kitsune kan!? Selain itu nama Mansion yang waktu itu juag ‘Aillicesa’!Bagaimana dia bisa tahu?!Apa semua ini rekayasa?cuma trik yang dibuat Kitsune lagi?apa sosok aneh yang mengerat Caroline itu cuma rekayasa juga?berarti kebakaran ini juga cuma rekayasa saja kan!?).
Aku ingin memastikan hal itu,dan mendekat kekobaran api yang ada dibelakangku,hawanya benar-benar panas!Aku mencoba untuk menyentuh kobaran api itu dan,
.................
“UWAH! PANAS! PANAS!”
Aku mengangkat tanganku,mengibas-ngibaskannya sambil berteriak-teriak,lalu meniupnya.(Ini sama sekali bukan api rekayasa!),aku menengok kearah gadis dengan rambut merah itu,yang menunjukkan ekspresi terkejut dengan apa yang kulakukan,
.................
“Bbbbb-BUAWAHAHAHAHAHAHA!!! XD XD,DASAR BODOH! KAU PIKIR APA YANG KAU LAKUKAN!? MENYENTUH API SEPERTI ITU HAH!? BODOH! WAHAHAHA!”

(Di-Dia menertawaiku habis-habisan,sial!Tapi...ini benar-benar bukan ilusi,ini semua nyata?...).
          “H-hahaha....Sudah cukup bercanda,sekarang lawan lah aku RAJA IBLIS!!!!”

(Heh?,apa maksudnya simerah gila ini?).
          “Raja iblis.....?kau...bercanda ya?”
Hening,hening sesaat,lalu,
“SRIIING”
Seiring akane mengangkat tangan kanannya,begitu pula dengan sosok aneh yang bernama Poker itu,dia mengangkat tangannya yang sedang memegang pedang dan mengarahkanya kearahku,
          “Jangan macam-macam ya....kali ini aku benar-benar akan membunuhmu!”

(!!!,Hah?! Membunuhku!? Kenapa!?),
          “Kau ini masih tidak mengerti juga ya?apa perlu kumotivasi dulu biar ingatan mu itu bisa kembali!?
(I-Ingatan katanya!? Apa maksudnya ini?)
          “Kau itu ya,sangat lemah!,pengecut! Aku....benar-benar membenci mu! Aku benci pada mu! Aku benci! Aku benci!,KAU MEMUAKAN!!!”
          “BADUMP!!”
(Uugh!,jantungku terasa sakit,a-apa ini?aku melihat sesuatu...mata ku...sedang menipuku?....seseorang mendatangi ku...)
          “AN.....”
(Si...Siapa?),Kepalaku terasa sangat sakit terasa mencengkram isi kepalaku,aku melihat pemandangan yang aneh.Aku yakin tidak pernah melihatnya,tapi terasa  seperti sangat mengenalnya,)Api....sangat banyak api...tidak,salju...iya salju,banyak salju dan kobaran api...),aku melihat seseorang yang sedang berdiri bertatapan dengan api itu,dia memegang pedang.(Siapa...siapa itu? Aku hanya bisa melihat pundaknya dengan rambut putih panjang yang indah....laki-laki kah?).
          “Aku....akan melindungi mu.....”
Dia menatap ku dengan senyuman yang terlihat sedih,tapi aku tidak bisa melihat wajahnya.
          “MATILAH!!!!”
(Gawat! Aku lupa dengan Simerah Gila! Pedang akan menebasku!),aku menutup mataku seketika menunggu serangan itu,
          “TRAAANG!”
(Eh? Suara apa itu?),aku membuka mataku,sangat takjub kupandang,ada sebuah dinding transparan berwarna ungu yang melindungiku,aku menatapnya seksama,ada sebuah simbol yang terukir,(Simbol ini!! Mirip dengan yang ada di‘Mansion’ itu!!).Aku,menatap kalung yang bergelantungan dileherku,kalung itu yang telah melindungiku!
“Cih,si‘Rubah’ sialan itu....berani-beraninya dia menggangguku.Hmph! tidak masalah,mantra seperti ini....TIDAK ADA APA-APANYA!”
(Hah? Rubah katanya? Apa jangan-jangan yang dia maksud itu Kitsune!?,Sial dia menyerangku,aku harus menghindar!!!!),sesaat setelah aku berteriak didalam pikiranku,
          “WUUUSSSH”
Tiba-tiba saja tubuhku bergerak sendiri,aku menghindari serangan pedang yang datang dari makhluk aneh itu,
          “E-Eh?....kok bisa?”
(WANJIR!),Akane tidak berhenti meski melihatku yang telah menghindari serangan sebelumnya.Dia dengan sigap menghampiriku tanpa kusadari dengan pedang yang ada ditangannya yang muncul entah dari mana,
“CEWEK GILA! STRES YA!? GUE HAMPIR MATI TAU!”
Aku berhasil menghindari serangannya dan dengan begitu saja aku memarahinya.
          “Cih...Salah sendiri tidak memperhatikan BODOH.”
Dia memalingkan wajahnya melihat sekeliling seolah-olah tidak tahu menahu,(Dasar cewek rambut merah gila....berani-beraninya kau...).
          “Lagi pula tidak masalah kan? Kau juga akan segera mati beberapa bulan lagi.”
(!!!,dia...tau.....?,bagaimana bisa!?)
[Akane],(Cih,aku tidak akan bisa menyerangnya kalau ada jimat sialan itu,apa boleh buat,hari ini aku mundur saja.Sebaiknya kubawa gadis pendek ini).
          “Sampai jumpa ‘Raja Palsu!’”
Tiba-tiba kobaran api menjadi semakin besar seolah-olah mengamuk,Akane menghilang dalam kobaran api dengan sosok aneh itu,(Dia ingin lari!),dengan Caroline yang masih ada ditangan sosok aneh itu,mereka melarikan diri.
          “Tunggu!”
Aku berteriak memanggilnya,tapi tentu saja dia tidak akan berhenti.Tanpa berfikir sehat aku langsung saja berlari dalam kobaran api itu tanpa rasa takut sedikitpun.Entah kenapa rasanya aku merasa harus mengatakan sesuatu pada gadis aneh berambut merah itu,sesuatu yang sudah lama terpendam,tapi aku belum pernah bertemu dengannya.Terlalu lama aku berfikir tentangnya,asap-asap dari kobaran api telah menghampiriku dan menghalangi padangan mataku,kini aku hanya berlari terus kedepan dengan bermodalkan suara langkah kaki Akane yang terus berlari.Dan kemudian,.....

“.......Poker,Take care of that B*cht for me.
Aku mendengar suara Akane yang sepertinya tadi berbicara dengan Poker dalam bahasa inggris (Hah? Apa? ‘B*cht’ apa yang dia maksud itu aku!?).Disaat aku sedang diluap-luap emosi karena Akane,tiba-tiba sebuah pedang yang sangat tajam datang menghampiriku degan lurus dari depan,aku mengelak dengan cara yang membuatku takjub sendiri namun ternyata serangan itu memberiku sedikit goresan dipipi kiriku.
          “WUSSSSH”
Melewatiku begitu saja dan disusul oleh pedang lain lagi yang dipegang oleh Poker,(Sial! Ternyata pendengaranku tadi tidak salah!),satu serangan dari tangan kanannya berhasilku atasi,namun itu belum selesai.Dia memberiku serangan bertubi-tubi dan hanya bisa kuhindari saja,tusuk,tarik,tusuk,tebas gerakan poker sangat elegan bagaikan seorang pemain ‘Anggar’ yang sedang berusaha mendapatkan poin mati-matian menyerang musuhnya.Keadaan menjadi makin buruk untukku,pedang pertama yang melewatiku tadi mulai bergerak saat Poker memanggil dengan mengayunkan tangannya,aku berbalik melihat pedang itu datang dari belakangku dan Poker bersusaha memanfaatkan keadaan itu dan menyerangku.Aku berhasil mengelak dengan melompat kearah meja kelas disebelah kiriku yang setengah terbakar dan disusul dengan salto kebelakang melewati pedang yang tadinya ada dibelakangku.Serangan Poker gagal dan aku-,(Selamat -_-).
          “Hentikan aku tidak mau bertarung! (Meski kelihatannya aku mungkin bisa bertahan  dengan kondisi tubuhku yang  lebih peka ini)”
Poker nampak diam sejenak sesaat setelah aku mengatakan itu,kemudian,
          “Itu bukan pilihan,kau tidak bisa memilih.”
(!!!!!),aku dikagetkan dengan Poker yang tiba-tiba saja berbicara denganku,(H-Hah....? bi-bisa bicara.....?),aku hanya melongo didalam kobaran api panas itu yang sama sekali tidak menggangguku.
          “Takdir mu,adalah menjadi Raja dalam kaum kami.Karena itu kau hanya punya 2 pilihan,mati atau hidup dan menjadi Raja kami!”
(Sekarang dia malah bicara tentang aku yang harus menjadi Raja,apa maksudnya?),Tapi kalau dipikir baik-baik yang bagian sad face maupun happy face,wajahnya tidak menunjukan sedang bicara.
          “Tentu saja tidak,apa kau tidak sadar kalau dari tadi aku bicara melalui telapati dengan mu?”
kata Poker yang tiba-tiba.
................
          “HAH!? TELEPATI!?”

*To be Continue#