Minggu, 24 November 2013


Demon Girl
Chapter 8: My Fifthteen Birthday

          “Aku membenci mu! Sampai kapan pun aku akan tetap membenci mu!KAU MEMUAKKAN!”

Aku terbangun dari mimpiku,mimpi yang sangat aneh,akhir-akhir ini mimpiku sangat tidak jelas.Tadi itu aku sedang bermimpi tentang seorang gadis yang tidak henti-hentinya mengatakan dia membenciku,tapi gadis didalam mimpi tadi.....aku sama sekali tidak mengenalnya,pertanyaan terus bermunculan didalam kepalaku,sampai-sampai rasanya benar-benar sakit.

“Uuuughhh menyebalkan....sudahlah sebaiknya aku segera bersiap-siap kesekolah.”
Sambil menggaruk-garuk kepala,akukeluar dari kamarku.

“SUPRISEEEEE!!!!.....”

“PLOP PLOP”

“TOEEET!!!!”
teriakan ,suara terompet dan lain-lain,benar-benar sangat mengagetkanku sampai aku tidak bisa berkata apa-apa lagi,ayah,ibu dan saudara kembarku lah yang telah membuat keributan itu *meskipun adikku hanya diam melihat tanpa ekspresi sama sekali*.Aku terus diam dan masih belum mengatakan apa-apa sampai akhirnya ibuku pun mengatakan,
“Ya ampun anak ini! Jangan-jangan kau lupa ya dengan ulang tahun mu sendiri!?”
kepala ku kosong kemudian aku merespon,
“Eh?”

“Sudah lah ibu...aku juga lupa kalau hari ini ulang tahunku,jelas saja responnya seperti itu,kalian juga sangat mengejutkan ku tadi.”
kata saudara kembarku,Ah! Ngomong-ngomong,aku jadi ingat kalau aku sama sekali belum memperkenalkan adik kembar kesayangan ku ini kan?,Nama nya ‘Adelpho Aland’',Sauadara “Tercinta ku yang seterang Matahari”,perbedaan jarak kelahiran kami adalah 1 jam dan aku yang lahir duluan,dibanding ayah dan ibuku,Aku lebih menyayangi dia,mungkin karena kami saudara kembar dan selalu bersama sejak kecil,kami jarang sekali bertengkar.

          Seingat ku kalau tidak salah terakhir kali kami bertengkar itu waktu kami masih SMP kelas 1,setelah itu sudah tidak pernah lagi.

“Um,Aland...kau juga tidak ingat hari ini ulang tahun mu?”
tanya ku padanya,dia melihat kearah ku sepintas terlihat kaget lalu menjawab,
“Y-ya....begitu lah...”
sebenarnya aku agak sedikit terganggu juga karena dia tidak ingat ulang tahun nya,karena itu berarti dia tidak mempesiapkan hadiah ulang tahun untukku kan?ya....meskipun aku juga tidak ingat untuk mempersiapkan hadiah ulang tahunnya.(Aku sendiri lupa dengan ulang tahun ku,padahal 1 minggu yang lalu aku masih ingat -_-).
“Ahahaha sudah lah,kalian bersiap-siaplah untuk pergi kesekolah,ayah akan mengantar kalian nanti”
ayah menghentikan lamunanku sesaat,kemudian Aland pergi bersiap-siap,aku menghela nafasku kemudian menuju kekamar mandi.

          “Tahun ini ulang tahun terakhirnya.....”
gumam ibu Anna kepada suami nya.Ayah Anna hanya tersenyum saat mendengar hal itu.

          Bulu kuduk ku terasa merinding,begitu aku selesai mandi dan berpakaian,aku sarapan dengan keluargaku,dikursi aku duduk.,aku melihat anak kecil berlari-larian didepan mataku,didalam rumahku ituAda juga seorang wanita tua yang duduk disofa keluarga kami.Sudah jelas bahwa itu bukan lah manusia,hal seperti itu sudah biasa terjadi padakuku,aku memiliki ‘Six Sense’,ini diwariskan dari ibunya ayahku,aku tidak pernah membicarakan hal ini dengan siapapun kecuali Nenekku sendiri,yang telah mewariskan,dia bilang kalau ayah tidak bisa melihatnya dan saat ini tidak banyak dari anak maupun cucunya yang mempunyai kemampuan ini,dia bilang padaku untuk tidak takut,karena mereka tidak akan menyakitiku,selain itu aku juga tidak akan sering melihat mereka.

      Tapi,kali ini sangat berbeda entah kenapa,mereka terus bermunculan,ditambah lagi mereka terus saja melihat kearahku,rasanya aku jadi tidak bisa sarapan dengan tenang,
“Aku sudah kenyang!”
kata ku tiba-tiba mengagetkan ayahku yang hampir saja menumpah kan kopinya,
“Eh...sudah kenyang?”
tanya Ibuku,aku menengok kearahnya setelah mengambil tasku,
“Umm...iya aku sudah kenyang,ayah! Ayo pergi!”

Tegasku pada ayah ku,
“A-Ahaha....Tunggu lah sebentar adik mu belum selesai sarapan...”
kata ayahku,aku menengok kearah Aland dan melihatnya,
“Nngh?...tidak apa,panaskan saja dulu mobilnya ayah.”
kata Aland yang masih menikmati sarapannya,melihat itu ayahku tersenyum kemudian beranjak dari tempat duduknya,lalu pergi memanaskan mobilnya.Setelahnya kami naik kemobil dan diantar sampai disekolah.Sepanjang perjalanan aku terus melihatnya,melihat arwah-arwah yang tidak hentinya menatapku,aku cuma bisa menundukan kepalaku karena merasa ketakutan.Teringat dulu aku pernah diteror oleh satu arwah yang terus mendekatiku,saat itu lah saat pertama kali aku bertemu dengan nenekku.Arwah itu adalah nenekku sendiri,aku baru menyadarinya,saat ayah mengajak ku untuk berziarah kekuburan ibunya,dan memperlihatkan fotonya kediriku,aku sadar kalau ternyata arwah nenek yang terus menerorku itu bukan lah arwah jahat.Dia hanya kesepian saja,dia hanya ingin berkomunikasi dengan keluarganya saja.Sayangnya ayah tidak bisa melihat arwah jadi,sebagai penggantinya aku yang menemani nenek.

Tapi masalahnya dengan yang dulu dan saat ini itu jauh berbeda.Bulu kudukku tidak henti-hentinya merinding kar’na arwah-arwah menyebalkan ini.

“Ada apa?”
kata Aland mengagetka ku saat kami berjalan menuju kelas.Aku melihat kearahnya dan merespon,
“Ha-Hah...?”
kami berhenti berjalan dan dia menatapku lalu mengatakan,
“Sejak tadi pagi kau murung terus,dan tampak seperti sedang ketakutan....kau tidak apa kan?”
aku menatapnya sejenak,dan tersenyum sepintas,merasa senang karena saudara tercintaku ternyata sangat memperhatikanku.Tidak ada yang menyadari tentang perasaanku saat ini.cuma dia,cuma dia saudaraku yang menyadarinya.Aku tidak membiarkannya menunggu jawabanku terlalu lama jadi aku pun menjawabnya,
“Aku tidak apa,hanya sedikit pusing saja....”
kataku sambil tersenyum kearahnya,dia menatapku dengan tatapan dinginnya yang keren itu lalu meletakkan keningnya kekeningku dan memegang kepalaku dengan lembut,
“Sepertinya....kau tidak demam,kurasa tidak apa.”
katanya lalu mengangkat kepalanya lagi.Tentu saja perhatiannya kepadaku itu bisa dibilang tidak normal karena akan kelihatan aneh didepan  orang-orang yang tak tahu kalau kami adalah saudara kembar,misalnya saja seperti sekarang ini,tatapan para penggemar Aland benar-benar menusuk diriku,aku hanya bisa tersenyum merasa kan dinginnya keringat yang jatuh dibelakang pundak ku,
“A-Ahaha....Aland aku tidak apa!aku...pergi kekelasku dulu ya dah....”
kataku kemudian membalikkan tubuh ku,
“Kakak!”
teriak Aland dari belakangku,aku menengok,dan melihatnya tersenyum lalu mengatakan,
“Jangan lupa temui aku saat makan siang nanti! Seperti biasa jam
istirahat kedua!”
sambil tersenyum dia melihat kearahku,aku membalas senyumannya kemudian membalas,
“Ahaha,Ok!”
kemudian aku meninggalkannya.
         
Aku tiba dedepan kelas ku dan saat aku masuk,
“SUPRISEEEE!!!”
sekali lagi aku dikejutkan,ini benar-benar tidak baik untuk jantungku,tapi apa boleh buat mereka sama sekali tidak tahu tentang kondisiku,jadi mereka melakukan ini.

“Ketua! Selamat Ulang Tahun yang ke-15 ya!!”
kata Aldi siwakil Ketua kelas padaku,
“Ah....Aldi...ini....?”
dia tersenyum padaku berserta dengan teman-temanku dibelakangnya lalu dia pun mengatakan,
“Apa lagi? Tentu saja ini kejutan Ulang Tahun mu!”
aku merespon dengan senyuman kecil diwajah ku,
“Terima kasih...aku tidak menyangka kalian akan ingat.”
mereka semua menunjukkan rasa puas diwajah mereka begitu juga dengan Aldi,kemudian dia berkata,
“Hahahaha,kau ini bicara apa sih ketua? Kau itu kan teman kami yang sangat berharga! Ketua kami yang sangat berharga!”

Aku,tidak bisa berkata apa-apa saat Aldi bicara seperti itu,aku benar-benar sangat senang.Aku bahkan tidak sadar kalau ternyata bulir-bulir air sudah jatuh dari mata ku,dan saat aku sadar,aku mencoba untuk mengusap nya,
“Ah...ini....m-maaf...aku jadi terharu saat kau bicara seperti itu...”
mereka semua terkejut dalam situasi itu,tapi kemudian mereka semua tersenyum ramah.

“Ah....Ketua ini sampai menangis segala,ini semua sama sekali bukan apa-apa,ini semua untuk ketua kami yang tercinta!,Oh iya ketua istirahat kedua nanti kau pasti akan bersama dengan saudara mu kan? Kalau begitu istirahat pertama kau harus ikut kami ya!?”
kata Aldi pada ku,aku menatapnya lalu tersenyum dan mengatakan,
“Iya.....,aku akan berkumpul bersama kalian!”


--Girl’s Toilet--

          “Cih,Anna itu benar-benar memuakkan! Dia pikir siapa dia!? Bisa dekat-dekatan seperti itu dengan Aland!”
kata seorang gadis berambut keriting didalam toilet,
“Ummm....Anna itu saudaranya Aland,tentu saja mereka dekat,mereka kan saudara kembar.”
kata gadis lain dengan rambut diikat model ekor kuda
“Saudara atau bukan,yang seperti itu bukannya agak berlebihan? Menempelkan kening kekening saudaranya sendiri! Itu akan tampak seperti sepasang kekasih dimata orang lain!,ditambah lagi meskipun mereka saudara kembar tapi Anna itu sama sekali tidak mempesona seperti ‘Pangeran Aland’! ya....meskipun wajah mereka mirip.”
kata gadis lain dengan rambut pendek.

“BRAK
suara pintu yang ditendang oleh sigadis berambut keriting,
“AGGGGHHHH!!!,MENYEBALKAN!!!!”
teriak sigadis berambut keriting,kedua temannya hanya bisa diam melihat hal itu,
“Uuuuughhh! Bagaimana? Bagaimana cara untuk memberi pelajaran kepada  anak itu!? Tanpa harus ketahuan kalau kita yang melakukannya?!”
teriak kesal sigadis berambut Keriting itu.

          “Fufufufufu....Kalau kau ingin melakukan sesuatu yang buruk dengan dia,aku bisa membantumu”
kata seorang gadis dibelakang mereka,ketiga gadis itu terkejut dan menengok kearah dinding dibelakang mereka,
“K-Kau....siapa kau? Bagaimana kau bisa ada disitu...?”
kata sigadis berambut keriting.

Orang misterius itu adalah seorang gadis cantik dengan rambut merah yang mengenakan pakaian yang aneh atau agak tidak wajar.Gadis berambut merah itu tersenyum lalu mengatakan,
“Aku...?kau bertanya siapa aku?....fufufufu,aku hanya lah seorang teman yang ingin membantu kalian,namaku adalah.....‘Ayumi Akane’.


*To be Continue#

The Three Girls

Kamis, 21 November 2013


Demon Girl
Chapter 7: Our Spirit

          Aku terbangun,dan sudah mendapati diriku diruang UKS.Kepalaku masih terasa sakit,aku memegang kepalaku yang terasa nyeri sambil memikirkan kembali kejadian yang terjadi diMansion itu,
 Risuto...sa rete iru....anata no mahō...no shinboru o hoji suru....”
(itu yang diucapkan Kitsune waktu itu kan?,tapi sekarang......kenapa aku bisa disini).

“Bagaimana mungkin?...Seharusnya....aku ada diMansion itu kan?...”
“TOK! TOK!”

Suara ketukan pintu mengagetkanku,kemudian kudengar seseorang memanggilku dari balik pintu itu,
“Ini aku,Noah!”

Ternyata Noah,aku mengizinkannya masuk,dan dia pun membuka pintu,dia datang kepadaku,
“Bagaimana keadaan mu?”
tanyanya pada ku.Aku menghela nafas dan menjawabnya,
“Sudah tidak apa..sepertinya?”

Aku benar-benar sudah tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi,sampai akhirnya aku mengingat sesuatu,
          “Pen-Pensi! Bagaimana dengan Pensinya?!”

Aku benar-benar lupa tentang pensi,Noah tersenyum kemudian membalas,
          “Sekarang sudah jam 13.30,semua siswa sudah pulang dan yang tersisa hanya para guru dan anggota osis yang masih mempersiap untuk acara besoknya lagi.”

Merasa lega dengan ucapan Noah,aku pun menghela nafasku lagi.
Noah sempat kebingungan lalu kemudian tertawa melihat wajah ku yang kelihatannya kesal.Aku menggembungkan pipiku dan berkata padanya,
“Jangan tertawa bodoh!,aku benar-benar sedang kesal tau!”
Noah menghentikan tawanya lalu tersenyum padaku,
“Kenapa?”
tanyanya pada ku.
          Aku menjawabnya,
“Aku bermimpi tentang sesuatu yang aneh!”
dia mendatangiku dan duduk diranjang tempat aku terbangun,
“Kau Cuma lelah...”
kata Noah sambil tersenyum manis padaku.Sesaat aku terdiam melihat senyumannya itu,entah kenapa tiba-tiba saja aku malah teringat wajah Kitsune,lebih tepatnya senyuman kitsune,pipiku merah sesaat tapi perasaan ku malah jadi sangat kesal,
“Uuugh..menyebalkan...”
bisikku.Noah meliha ku dengan tatapan bingung,
“Oi,kau...tidak apa-apa kan?”
aku sadar Noah memperhatikanku.Aku mencoba untuk mengalihkan perhatiannya sesaat,
“Noah! Ummmm...sepertinya aku  memang kelelahan!”
mendengar hal itu,Noah langsung beranjak dari tempat dia duduk kemudian dia berkata,
“Kau ini! Kenapa tidak bilang dari tadi! Tunggu disini aku akan membawa mu pulang dengan motorku,aku ambil tas mu dulu.”

Dia pergi meninggalkanku diruang UKS ,sesaat aku merasa agak lega,tapi tiba-tiba saja aku teringat sesuatu,
“Eh,....bukannya motor Noah itu motor gede ya?...bagaimana caranya naik motor gede?”
Noah kembali dengan membawa tasku,
“Ayo,aku sudah membawa tas mu,juga sudah minta izin untuk mengantar mu pulang!”
kata Noah,aku terus berpikir tentang motor Noah,dengan menggunakan rok bagaimana cara naiknya!?,akhirnya aku pun memutuskan untuk mengatakannya pada Noah,
“Anu.... Noah....bagaimana caranya aku naik motor mu dengan rok?
hening menghampiri kami sesaat,kemudian,
“Aaaaghhhh!,bodohnya aku!”
teriak Noah.

“Sudah,sudah...tidak apa.”
kataku menenangkan nya,
“Sial aku benar-benar lupa!”
kesalnya lagi,
“Kau tidak perlu mengantarku,aku akan cari transportasi lain saja nanti....”
kataku pada Noah yang masih terlihat kesal dan kebingungan,
“Tidak! Kau tidak boleh mencarinya sendiri,akan kuhubungi ayah mu agar segera menjemput mu.Tunggu disini!”
tegas Noah,kemudian dia pun segera keluar.
         
Tak lama setelah itu,ayahku datang menjemputku,selama perjalan didalam mobil ayahku,kami membicarkan tentang keadaanku,tidak banyak dan tanpa sadar kami sudah sampai dirumah.
“An (panggilan rumah),sudah pulang?”
tanya ibuku setiba aku datang,aku menjawab sambil tersenyum,
“Iya,sepertinya aku masih kambuh sedikit jadi disuruh pulang,padahal aku sudah tidak apa kok!”
sepintas wajah ibuku seperti terkejut saat mendengar penyakitku kambuh.Aku jelas tahu apa yang ibuku cemaskan,tapi aku berusaha menutupi itu,terkadang lebih baik seseorang tidak perlu menjadi sok tahu (tidak perlu memberitahukan pada orang lain tentang yang kita ketahui).

“Aku...mau kekamar untuk istirahat dulu.”
sadar mendengar akan perkataan ku,Ibuku langsung menyahut,
“Ah,iya.”

Aku segera menuju kamarku,aku duduk diranjang kusesaat dan berpikir kembali tentang yang Kitsune katakan padaku sebelumnya,diantara semua yang dikatakan nya padaku,yang paling berbekas adalah saat dia bilang aku harus berhati-hati dihari Ulang tahunku yang ke15 nanti,(memangnya ada apa dengan hari ulang tahunku?).
          Aku mencoba untuk melupakan hal itu dan memulai mengganti pakaian ku,tanpa sengaja aku melihat kearah dinding dekat lemari pakaianku dimana disitu tergantung sebuah kalender dengan motif sederhana,aku melihat bulan ini,yang ternyata adalah bulan September!?,aku memerhatikan tanggal hari ini,dan saat kulihat,ulang tahun ku tinggal 1 minggu lagi!,perkataan Kitsune yang sebelumnya, bergumam lagi dikepala ku,aku menggelengkan kepalaku berusaha untuk menghilangkan pikiran itu.
“Tapi.....rasanya aku sudah sering bertemu dengan Kitsune sebelum dirumah sakit waktu itu....kapan ya...?”
kataku sedikit,aku berjalan menuju cermin dikamarku sebelum mengganti pakaianku,lalu aku mencoba mengingat tentang gadis cantik yang sebelumnya aku lihat.Aku mengela nafas kemudian mulai membuka baju,
“Eh....?apa ini?”
aku merasakan sesuatu bergantungan dileherku,ternyata itu adalah sebuah kalung.(Tapi aku tidak pernah memakai aksesoris sebelumnya...),pikirku.Aku mengamati kalung itu dengan benar,bentuknya seperti batu....tidak kalungnya memang sebuah batu bewarna ungu gelap,sungguh batu yang sangat cantik,belum pernah kulihat ada warna batu seperti ini.Aku memegang batu itu dengan erat dan kututup mata ku,
“Selamanya...aku akan melidungimu.....AN...”
“UUUUGGGGHH!!!!!?”
aku jatuh tersujud dilantai kupegang kepala ku yang terasa nyeri,
“Barusan.....ada orang yang bicara.....siapa?”
gumamku,lalu kulihat lagi kearah kalung batu yang kupegang itu.(Kalung ini....apa tadi kalung ini yang bicara.....?AN? nama rumahan ku...?).

(KITSUNE SIDE)
          Malam hari tiba,menghampiri Mansion tersembunyi itu,didalam Mansion dikebun bunga itu dia berdiri menatapi langit malam yang ditutupi bulan.
“SREEEK...”
bunyi suara semak daun dari belakang Kitsune,dia menutup matanya kemudian berbicara,
“Siapa itu....?”
bayangan itu datang kearahnya.Sosok itu adalah siHouse Keeper ‘Moriyama Fuji’,Kitsune masih menatap langit tanpa melihat kebelakang,
“Kau rupanya Fuji....ada apa?”

Fuji hening sesaat kemudian berkata,
“Tuan Kitsune,apa tidak apa membiarkan ‘nona muda’ seperti itu? Bagaimana pun juga dia belum bisa mengeluarkan kekuatannya,ditambah lagi anda semakin lemah disetiap bulan purnama,kalau kita tidak cepat memulihkan ingatannya,lama-lama anda bisa menjadi rubah putih selamanya.”

Kitsune senyum sepintas kemudian menjawab Fuji,
“Jangan khawatir,orang sabar pasti akan menerima upahnya,lagi pula aku juga sudah memberikan kalung peninggalan untuknya,dia akan baik-baik saja.”

Fuji menatap punggung Kitsune yang sangat tegak itu,dia mengela nafas lalu berkata lagi pada Kitsune,
“Tuan....anda pasti sangat senang kan,setelah sekian lama anda bisa melihatnya lagi....Anda bahkan sampai menangis sekarang.....”
sambil tersenyum Kitsune menjatuhkan bulir-bulir air dari matanya,meski dia masih membelakangi Fuji,tapi Fuji tetap tahu kalau Kitsune sedang menangis.
          
“Aku....selalu menunggunya,semenjak 1300 tahun yang lalu,dia selalu berenkarnasi setiap 100 tahun nya....saat dia lahir,aku hanya bisa mengamatinya dari jauh...melihatnya tumbuh.Tapi...selalu saja setiap dia menginjak usianya yang  ke18 dia selalu mati demi melindungi orang-orang yang dicintainya.Kali ini,tidak akan kubiarkan itu terjadi lagi,kali ini...aku lah yang akan melindunginya.....sekali pun aku harus mati untuknya.”

Fuji menatap Kitsune,menatap Kitsune dari belakang dengan sangat serius,Fuji tersenyum kemudian berkata,
“Anda tidak pernah berubah ya tuan Kitsune? Kalau seperti ini...bisa-bisa anda akan mendapat kutukan yang lebih parah lagi....Lawan anda juga tidak mudah loh.....Melawan dewan Neraka dan Fighter of Heaven itu...bisa dibilang musuh yang sangat berat...”
Kitsune tersenyum.Awan membuka dan bulan purnama pun menampakan dirinya,tak lama ekor dan telinga rubah nya pun muncul,
“Tentu saja aku tahu itu.Mereka itu sama-sama keras kepala dan tangguh,tapi kalau memang mereka adalah lawan yang harus ku hadapi...maka aku akan melawan mereka sampai titik darah penghabisan!”

Kitsune kemudian membalikan tubuhnya kearah Fuji.

Fuji menatapnya,lalu menutup matanya lagi dan mengatakan,
“Kalian sudah mendengar itu kan? Bagaimana?....kalian masih mau berpegang teguh kepada keluarga AILLICESA?”
Dee,May,dan Christ keluar dari kegelapan dibelakang Fuji,kemudian memberikan hormat dengan menunduk,dan dengan tegas mereka katakan bersama-sama,
“Sampai mati pun,kami akan tetap setia dengan Keluarga Aillicesa dan dengan Nona Aillicesa sendiri!”

Fuji Tersenyum kearah mereka lalu melihat kearah Kitsune,
“Begitu lah Tuan Kitsune...kami juga tidak mau kalah dengan anda,kami akan melindungi tuan putri sampai ajal menjemput kami,jadi.....jangan sekali-kali anda berpikir kalau kami akan menyerah dengan keluarga Aillicesa.”
ucap Fuji.Kitsune terkejut dengan ucapan mereka sampai tidak bisa mengatakan apa-apa lagi,dia tersenyum,dan akhirnya baru mengatakan,
“Terima kasih semuanya....”


*To be Continue#

Anna blushing
Kitsune Crying half fox mode