Demon Girl
Chapter 10:Fight on The Fire and Flame
Chapter 10:Fight on The Fire and Flame
Gadis yang bernama
‘Ayumi Akane’ itu menahan Caroline,aku bertanya-tanya pada diriku sendiri,(apa
yang harus aku lakukan!?Tunggu! gadis itu memanggilku Angela!?,itu bukan nama
ku!)
“Ummmm,maaf....apa tadi kau memanggil
ku Angela?”
‘Ayumi Akane’ menatapku,terlihat raut
wajahnya merengut saat aku bertanya seperti itu padanya,
“Ya! Aku memanggilmu Angela!,itu nama
mu kan!? Aillicesa Angela!”
(!!!),dia menjawabku dengan cetus,tapi
bukan itu yang membuatku syok,(dia memanggilku Aillicesa Angela! Itu nama yang pernah
ditujukan kepadaku oleh Kitsune kan!? Selain itu nama Mansion yang waktu itu
juag ‘Aillicesa’!Bagaimana dia bisa tahu?!Apa semua ini rekayasa?cuma trik yang
dibuat Kitsune lagi?apa sosok aneh yang mengerat Caroline itu cuma rekayasa
juga?berarti kebakaran ini juga cuma rekayasa saja kan!?).
Aku ingin memastikan
hal itu,dan mendekat kekobaran api yang ada dibelakangku,hawanya benar-benar
panas!Aku mencoba untuk menyentuh kobaran api itu dan,
.................
“UWAH! PANAS! PANAS!”
Aku mengangkat
tanganku,mengibas-ngibaskannya sambil berteriak-teriak,lalu meniupnya.(Ini sama
sekali bukan api rekayasa!),aku menengok kearah gadis dengan rambut merah itu,yang
menunjukkan ekspresi terkejut dengan apa yang kulakukan,
.................
“Bbbbb-BUAWAHAHAHAHAHAHA!!! XD XD,DASAR
BODOH! KAU PIKIR APA YANG KAU LAKUKAN!? MENYENTUH API SEPERTI ITU HAH!? BODOH!
WAHAHAHA!”
(Di-Dia menertawaiku
habis-habisan,sial!Tapi...ini benar-benar bukan ilusi,ini semua nyata?...).
“H-hahaha....Sudah
cukup bercanda,sekarang lawan lah aku RAJA IBLIS!!!!”
(Heh?,apa maksudnya simerah gila ini?).
“Raja
iblis.....?kau...bercanda ya?”
Hening,hening sesaat,lalu,
“SRIIING”
Seiring akane
mengangkat tangan kanannya,begitu pula dengan sosok aneh yang bernama Poker
itu,dia mengangkat tangannya yang sedang memegang pedang dan mengarahkanya
kearahku,
“Jangan macam-macam ya....kali ini aku benar-benar akan membunuhmu!”
“Jangan macam-macam ya....kali ini aku benar-benar akan membunuhmu!”
(!!!,Hah?! Membunuhku!? Kenapa!?),
“Kau ini masih tidak mengerti juga ya?apa perlu kumotivasi dulu biar ingatan mu itu bisa kembali!?
“Kau ini masih tidak mengerti juga ya?apa perlu kumotivasi dulu biar ingatan mu itu bisa kembali!?
(I-Ingatan katanya!? Apa maksudnya ini?)
“Kau
itu ya,sangat lemah!,pengecut! Aku....benar-benar membenci mu! Aku benci pada
mu! Aku benci! Aku benci!,KAU MEMUAKAN!!!”
“BADUMP!!”
(Uugh!,jantungku terasa sakit,a-apa ini?aku
melihat sesuatu...mata ku...sedang menipuku?....seseorang mendatangi ku...)
“AN.....”
(Si...Siapa?),Kepalaku terasa sangat
sakit terasa mencengkram isi kepalaku,aku melihat pemandangan yang aneh.Aku
yakin tidak pernah melihatnya,tapi terasa
seperti sangat mengenalnya,)Api....sangat banyak api...tidak,salju...iya
salju,banyak salju dan kobaran api...),aku melihat seseorang yang sedang
berdiri bertatapan dengan api itu,dia memegang pedang.(Siapa...siapa itu? Aku
hanya bisa melihat pundaknya dengan rambut putih panjang yang
indah....laki-laki kah?).
“Aku....akan
melindungi mu.....”
Dia menatap ku dengan senyuman yang
terlihat sedih,tapi aku tidak bisa melihat wajahnya.
“MATILAH!!!!”
(Gawat! Aku lupa dengan Simerah Gila!
Pedang akan menebasku!),aku menutup mataku seketika menunggu serangan itu,
“TRAAANG!”
(Eh? Suara apa itu?),aku membuka mataku,sangat
takjub kupandang,ada sebuah dinding transparan berwarna ungu yang
melindungiku,aku menatapnya seksama,ada sebuah simbol yang terukir,(Simbol ini!!
Mirip dengan yang ada di‘Mansion’ itu!!).Aku,menatap kalung yang bergelantungan
dileherku,kalung itu yang telah melindungiku!
“Cih,si‘Rubah’ sialan
itu....berani-beraninya dia menggangguku.Hmph! tidak masalah,mantra seperti
ini....TIDAK ADA APA-APANYA!”
(Hah? Rubah katanya?
Apa jangan-jangan yang dia maksud itu Kitsune!?,Sial dia menyerangku,aku harus
menghindar!!!!),sesaat setelah aku berteriak didalam pikiranku,
“WUUUSSSH”
“WUUUSSSH”
Tiba-tiba saja tubuhku bergerak
sendiri,aku menghindari serangan pedang yang datang dari makhluk aneh itu,
“E-Eh?....kok bisa?”
“E-Eh?....kok bisa?”
(WANJIR!),Akane tidak berhenti meski
melihatku yang telah menghindari serangan sebelumnya.Dia dengan sigap
menghampiriku tanpa kusadari dengan pedang yang ada ditangannya yang muncul
entah dari mana,
“CEWEK GILA! STRES YA!? GUE HAMPIR MATI TAU!”
“CEWEK GILA! STRES YA!? GUE HAMPIR MATI TAU!”
Aku berhasil menghindari serangannya
dan dengan begitu saja aku memarahinya.
“Cih...Salah
sendiri tidak memperhatikan BODOH.”
Dia memalingkan wajahnya melihat
sekeliling seolah-olah tidak tahu menahu,(Dasar cewek rambut merah
gila....berani-beraninya kau...).
“Lagi
pula tidak masalah kan? Kau juga akan segera mati beberapa bulan lagi.”
(!!!,dia...tau.....?,bagaimana bisa!?)
[Akane],(Cih,aku tidak akan bisa menyerangnya
kalau ada jimat sialan itu,apa boleh buat,hari ini aku mundur saja.Sebaiknya
kubawa gadis pendek ini).
“Sampai
jumpa ‘Raja Palsu!’”
Tiba-tiba kobaran api menjadi semakin
besar seolah-olah mengamuk,Akane menghilang dalam kobaran api dengan sosok aneh
itu,(Dia ingin lari!),dengan Caroline yang masih ada ditangan sosok aneh
itu,mereka melarikan diri.
“Tunggu!”
Aku berteriak
memanggilnya,tapi tentu saja dia tidak akan berhenti.Tanpa berfikir sehat aku
langsung saja berlari dalam kobaran api itu tanpa rasa takut sedikitpun.Entah
kenapa rasanya aku merasa harus mengatakan sesuatu pada gadis aneh berambut
merah itu,sesuatu yang sudah lama terpendam,tapi aku belum pernah bertemu
dengannya.Terlalu lama aku berfikir tentangnya,asap-asap dari kobaran api telah
menghampiriku dan menghalangi padangan mataku,kini aku hanya berlari terus
kedepan dengan bermodalkan suara langkah kaki Akane yang terus berlari.Dan
kemudian,.....
“.......Poker,Take care of that B*cht for me.”
Aku mendengar suara Akane yang
sepertinya tadi berbicara dengan Poker dalam bahasa inggris (Hah? Apa? ‘B*cht’
apa yang dia maksud itu aku!?).Disaat aku sedang diluap-luap emosi karena
Akane,tiba-tiba sebuah pedang yang sangat tajam datang menghampiriku degan
lurus dari depan,aku mengelak dengan cara yang membuatku takjub sendiri namun
ternyata serangan itu memberiku sedikit goresan dipipi kiriku.
“WUSSSSH”
Melewatiku begitu
saja dan disusul oleh pedang lain lagi yang dipegang oleh Poker,(Sial! Ternyata
pendengaranku tadi tidak salah!),satu serangan dari tangan kanannya berhasilku
atasi,namun itu belum selesai.Dia memberiku serangan bertubi-tubi dan hanya
bisa kuhindari saja,tusuk,tarik,tusuk,tebas gerakan poker sangat elegan
bagaikan seorang pemain ‘Anggar’ yang sedang berusaha mendapatkan poin
mati-matian menyerang musuhnya.Keadaan menjadi makin buruk untukku,pedang
pertama yang melewatiku tadi mulai bergerak saat Poker memanggil dengan
mengayunkan tangannya,aku berbalik melihat pedang itu datang dari belakangku
dan Poker bersusaha memanfaatkan keadaan itu dan menyerangku.Aku berhasil
mengelak dengan melompat kearah meja kelas disebelah kiriku yang setengah
terbakar dan disusul dengan salto kebelakang melewati pedang yang tadinya ada
dibelakangku.Serangan Poker gagal dan aku-,(Selamat -_-).
“Hentikan
aku tidak mau bertarung! (Meski kelihatannya aku mungkin bisa bertahan dengan kondisi tubuhku yang lebih peka ini)”
Poker nampak diam sejenak sesaat
setelah aku mengatakan itu,kemudian,
“Itu bukan pilihan,kau tidak bisa memilih.”
“Itu bukan pilihan,kau tidak bisa memilih.”
(!!!!!),aku dikagetkan dengan Poker
yang tiba-tiba saja berbicara denganku,(H-Hah....? bi-bisa bicara.....?),aku
hanya melongo didalam kobaran api panas itu yang sama sekali tidak menggangguku.
“Takdir
mu,adalah menjadi Raja dalam kaum kami.Karena itu kau hanya punya 2
pilihan,mati atau hidup dan menjadi Raja kami!”
(Sekarang dia malah bicara tentang aku
yang harus menjadi Raja,apa maksudnya?),Tapi kalau dipikir baik-baik yang
bagian sad face maupun happy face,wajahnya tidak menunjukan sedang bicara.
“Tentu
saja tidak,apa kau tidak sadar kalau dari tadi aku bicara melalui telapati
dengan mu?”
kata Poker yang tiba-tiba.
kata Poker yang tiba-tiba.
................
“HAH!?
TELEPATI!?”
*To be Continue#