Senin, 24 Maret 2014

Demon Girl
Chapter 10:Fight on The Fire and Flame

Gadis yang bernama ‘Ayumi Akane’ itu menahan Caroline,aku bertanya-tanya pada diriku sendiri,(apa yang harus aku lakukan!?Tunggu! gadis itu memanggilku Angela!?,itu bukan nama ku!)
“Ummmm,maaf....apa tadi kau memanggil ku Angela?”

‘Ayumi Akane’ menatapku,terlihat raut wajahnya merengut saat aku bertanya seperti itu padanya,
“Ya! Aku memanggilmu Angela!,itu nama mu kan!? Aillicesa Angela!”

(!!!),dia menjawabku dengan cetus,tapi bukan itu yang membuatku syok,(dia memanggilku Aillicesa Angela! Itu nama yang pernah ditujukan kepadaku oleh Kitsune kan!? Selain itu nama Mansion yang waktu itu juag ‘Aillicesa’!Bagaimana dia bisa tahu?!Apa semua ini rekayasa?cuma trik yang dibuat Kitsune lagi?apa sosok aneh yang mengerat Caroline itu cuma rekayasa juga?berarti kebakaran ini juga cuma rekayasa saja kan!?).
Aku ingin memastikan hal itu,dan mendekat kekobaran api yang ada dibelakangku,hawanya benar-benar panas!Aku mencoba untuk menyentuh kobaran api itu dan,
.................
“UWAH! PANAS! PANAS!”
Aku mengangkat tanganku,mengibas-ngibaskannya sambil berteriak-teriak,lalu meniupnya.(Ini sama sekali bukan api rekayasa!),aku menengok kearah gadis dengan rambut merah itu,yang menunjukkan ekspresi terkejut dengan apa yang kulakukan,
.................
“Bbbbb-BUAWAHAHAHAHAHAHA!!! XD XD,DASAR BODOH! KAU PIKIR APA YANG KAU LAKUKAN!? MENYENTUH API SEPERTI ITU HAH!? BODOH! WAHAHAHA!”

(Di-Dia menertawaiku habis-habisan,sial!Tapi...ini benar-benar bukan ilusi,ini semua nyata?...).
          “H-hahaha....Sudah cukup bercanda,sekarang lawan lah aku RAJA IBLIS!!!!”

(Heh?,apa maksudnya simerah gila ini?).
          “Raja iblis.....?kau...bercanda ya?”
Hening,hening sesaat,lalu,
“SRIIING”
Seiring akane mengangkat tangan kanannya,begitu pula dengan sosok aneh yang bernama Poker itu,dia mengangkat tangannya yang sedang memegang pedang dan mengarahkanya kearahku,
          “Jangan macam-macam ya....kali ini aku benar-benar akan membunuhmu!”

(!!!,Hah?! Membunuhku!? Kenapa!?),
          “Kau ini masih tidak mengerti juga ya?apa perlu kumotivasi dulu biar ingatan mu itu bisa kembali!?
(I-Ingatan katanya!? Apa maksudnya ini?)
          “Kau itu ya,sangat lemah!,pengecut! Aku....benar-benar membenci mu! Aku benci pada mu! Aku benci! Aku benci!,KAU MEMUAKAN!!!”
          “BADUMP!!”
(Uugh!,jantungku terasa sakit,a-apa ini?aku melihat sesuatu...mata ku...sedang menipuku?....seseorang mendatangi ku...)
          “AN.....”
(Si...Siapa?),Kepalaku terasa sangat sakit terasa mencengkram isi kepalaku,aku melihat pemandangan yang aneh.Aku yakin tidak pernah melihatnya,tapi terasa  seperti sangat mengenalnya,)Api....sangat banyak api...tidak,salju...iya salju,banyak salju dan kobaran api...),aku melihat seseorang yang sedang berdiri bertatapan dengan api itu,dia memegang pedang.(Siapa...siapa itu? Aku hanya bisa melihat pundaknya dengan rambut putih panjang yang indah....laki-laki kah?).
          “Aku....akan melindungi mu.....”
Dia menatap ku dengan senyuman yang terlihat sedih,tapi aku tidak bisa melihat wajahnya.
          “MATILAH!!!!”
(Gawat! Aku lupa dengan Simerah Gila! Pedang akan menebasku!),aku menutup mataku seketika menunggu serangan itu,
          “TRAAANG!”
(Eh? Suara apa itu?),aku membuka mataku,sangat takjub kupandang,ada sebuah dinding transparan berwarna ungu yang melindungiku,aku menatapnya seksama,ada sebuah simbol yang terukir,(Simbol ini!! Mirip dengan yang ada di‘Mansion’ itu!!).Aku,menatap kalung yang bergelantungan dileherku,kalung itu yang telah melindungiku!
“Cih,si‘Rubah’ sialan itu....berani-beraninya dia menggangguku.Hmph! tidak masalah,mantra seperti ini....TIDAK ADA APA-APANYA!”
(Hah? Rubah katanya? Apa jangan-jangan yang dia maksud itu Kitsune!?,Sial dia menyerangku,aku harus menghindar!!!!),sesaat setelah aku berteriak didalam pikiranku,
          “WUUUSSSH”
Tiba-tiba saja tubuhku bergerak sendiri,aku menghindari serangan pedang yang datang dari makhluk aneh itu,
          “E-Eh?....kok bisa?”
(WANJIR!),Akane tidak berhenti meski melihatku yang telah menghindari serangan sebelumnya.Dia dengan sigap menghampiriku tanpa kusadari dengan pedang yang ada ditangannya yang muncul entah dari mana,
“CEWEK GILA! STRES YA!? GUE HAMPIR MATI TAU!”
Aku berhasil menghindari serangannya dan dengan begitu saja aku memarahinya.
          “Cih...Salah sendiri tidak memperhatikan BODOH.”
Dia memalingkan wajahnya melihat sekeliling seolah-olah tidak tahu menahu,(Dasar cewek rambut merah gila....berani-beraninya kau...).
          “Lagi pula tidak masalah kan? Kau juga akan segera mati beberapa bulan lagi.”
(!!!,dia...tau.....?,bagaimana bisa!?)
[Akane],(Cih,aku tidak akan bisa menyerangnya kalau ada jimat sialan itu,apa boleh buat,hari ini aku mundur saja.Sebaiknya kubawa gadis pendek ini).
          “Sampai jumpa ‘Raja Palsu!’”
Tiba-tiba kobaran api menjadi semakin besar seolah-olah mengamuk,Akane menghilang dalam kobaran api dengan sosok aneh itu,(Dia ingin lari!),dengan Caroline yang masih ada ditangan sosok aneh itu,mereka melarikan diri.
          “Tunggu!”
Aku berteriak memanggilnya,tapi tentu saja dia tidak akan berhenti.Tanpa berfikir sehat aku langsung saja berlari dalam kobaran api itu tanpa rasa takut sedikitpun.Entah kenapa rasanya aku merasa harus mengatakan sesuatu pada gadis aneh berambut merah itu,sesuatu yang sudah lama terpendam,tapi aku belum pernah bertemu dengannya.Terlalu lama aku berfikir tentangnya,asap-asap dari kobaran api telah menghampiriku dan menghalangi padangan mataku,kini aku hanya berlari terus kedepan dengan bermodalkan suara langkah kaki Akane yang terus berlari.Dan kemudian,.....

“.......Poker,Take care of that B*cht for me.
Aku mendengar suara Akane yang sepertinya tadi berbicara dengan Poker dalam bahasa inggris (Hah? Apa? ‘B*cht’ apa yang dia maksud itu aku!?).Disaat aku sedang diluap-luap emosi karena Akane,tiba-tiba sebuah pedang yang sangat tajam datang menghampiriku degan lurus dari depan,aku mengelak dengan cara yang membuatku takjub sendiri namun ternyata serangan itu memberiku sedikit goresan dipipi kiriku.
          “WUSSSSH”
Melewatiku begitu saja dan disusul oleh pedang lain lagi yang dipegang oleh Poker,(Sial! Ternyata pendengaranku tadi tidak salah!),satu serangan dari tangan kanannya berhasilku atasi,namun itu belum selesai.Dia memberiku serangan bertubi-tubi dan hanya bisa kuhindari saja,tusuk,tarik,tusuk,tebas gerakan poker sangat elegan bagaikan seorang pemain ‘Anggar’ yang sedang berusaha mendapatkan poin mati-matian menyerang musuhnya.Keadaan menjadi makin buruk untukku,pedang pertama yang melewatiku tadi mulai bergerak saat Poker memanggil dengan mengayunkan tangannya,aku berbalik melihat pedang itu datang dari belakangku dan Poker bersusaha memanfaatkan keadaan itu dan menyerangku.Aku berhasil mengelak dengan melompat kearah meja kelas disebelah kiriku yang setengah terbakar dan disusul dengan salto kebelakang melewati pedang yang tadinya ada dibelakangku.Serangan Poker gagal dan aku-,(Selamat -_-).
          “Hentikan aku tidak mau bertarung! (Meski kelihatannya aku mungkin bisa bertahan  dengan kondisi tubuhku yang  lebih peka ini)”
Poker nampak diam sejenak sesaat setelah aku mengatakan itu,kemudian,
          “Itu bukan pilihan,kau tidak bisa memilih.”
(!!!!!),aku dikagetkan dengan Poker yang tiba-tiba saja berbicara denganku,(H-Hah....? bi-bisa bicara.....?),aku hanya melongo didalam kobaran api panas itu yang sama sekali tidak menggangguku.
          “Takdir mu,adalah menjadi Raja dalam kaum kami.Karena itu kau hanya punya 2 pilihan,mati atau hidup dan menjadi Raja kami!”
(Sekarang dia malah bicara tentang aku yang harus menjadi Raja,apa maksudnya?),Tapi kalau dipikir baik-baik yang bagian sad face maupun happy face,wajahnya tidak menunjukan sedang bicara.
          “Tentu saja tidak,apa kau tidak sadar kalau dari tadi aku bicara melalui telapati dengan mu?”
kata Poker yang tiba-tiba.
................
          “HAH!? TELEPATI!?”

*To be Continue#