Rabu, 10 Januari 2018

Demon Girl
Chapter 12: Gate to Hell

          Kini aku tengah bersama dengan Kitsune dan yang lainnya di Mansion Aillicesa, dia membawa kukesini langsung dari Rumah sakit atas permintaanku, setelah kukatakan padanya aku ingin menolong Caroline. May datang menghampiriku dengan wajah gembira,
          “Ah Nona An! Anda datang?!”
Setelahnya Dee pun juga melihatku, Dee yang sedang memegang keranjang berisikan buah-buahan berteriak kearah dapur memanggil seseorang,
          “CHRIST!!! NONA!! ADA NONA AN DISINI!!!”
          *PRANG! PRANG!*
          “AW!!”
Christ keluar dari dapur, dia terlihat kesakitan sambil memegang kepalanya, terdengar suara tadi seperti suara Christ yang menjatuhkan peralatan memasak.
          “!!! No-Nona muda! Anda datang!?”
Christ yang baru sadar melihatku masih terkejut sambil mengusap-ngusap kepalanya, Dee mendatangiku sambil membawa keranjangnya dengan gembira.
          “YEAAAHH!!! NONA MUDA DATANG!!!”
          “Dee, tenang lah....”
tegur Kitsune pada Dee.
          “Ah....aku....mau minta maaf, atas perkataan kasarku sebelumnya....”
kataku dengan pelan.
Mereka tersenyum sesudahnya lalu mengatakan secara bersamaan,
          “Tidak apa Nona muda!”
          “Saya, Dee dan juga Christ....tidak pernah mempermasalahkan nona, kami mengerti.”
kata May dengan lembut padaku, aku tersenyum tipis mendengarnya.
          Setelah itu Kitsune membawaku tempat misterius diruangan kerjanya lagi, namun kali ini hanya kami berdua yang masuk sementara yang lain menunggu diruangan kerja Kitsune.
          “Anda tidak bertanya kenapa saya membawa anda kesini nona muda?”,
Kata Kitsune tiba-tiba setelah kami sampai ditempat misterius yang dipenuhi banyak buku itu lagi.
          “Kurasa tidak, karena disini lah jawaban bagaimana cara aku menyelamatkan Caroline kan...?”
Kitsune tersenyum lagi,
          “Sepertinya....anda sudah terbiasa ya....?”
          “.....Mungkin?”
Kataku dengan pelan.
          “Sebelumnya anda harus tahu nona muda, yang menculik teman anda itu adalah ‘Red Hair Shadow.”
          “Ahh...mungkin maksud mu ‘SiGila berambut Merah’, iya kan?....”
Sambut ku datar.
          “Ahahahaha sepertinya anda kesal sekali dengan ‘Ayumi Akane’ nona muda?”
          “Ugh....aku memang sangat kesal dengannya....”
          “Ya....bagaimana pun dia adalah musuh yang cukup berat untuk anda.”
Setelah Kitsune mengatakan itu aku pun teringat akan suatu hal.
          “Ah! Kitsune! Apa kau yang memberikan kalung ini padaku....?”
Kitsune tersenyum,
          “Iya...itu saya berikan saat anda tidak menyadarinya...”
          “Apa....kalung ini yang melindungiku sebelumnya....?”
Kitsune mengangguk sembari aku menggenggam kalung itu dan menatapnya.
          “Terima kasih.....”
kata ku dengan pelan.
          “Terima kasih kembali....sekarang kita akan membicarakan tentang cara penyelamatan untuk teman anda.”
(Itu benar....aku harus segera menyelematkan Caroline.....Sosok yang bernama Poker itu......)
          “Sebenarnya.... harus saya katakan, bahwa menyelamatkan teman anda bukan lah hal yang mudah.”
Kata Kitsune menyentakku.
          “Itu....aku memang tahu pasti akan sulit....kupikir kalau dibantu oleh mu...itu tidak akan masalah... mungkin?”
Kitsune tersenyum seperti biasanya seiring dengan keraguanku.
          “Saya rasa dengan kemampuan saya....mungkin kita bisa menyelamatkannya....akan tetapi-”
Kitsune memegang dagunya sambil terlihat ragu-ragu nan cemas.
          “Akan tetapi.....?”
Kataku mengulang Kitsune. (Kitsune memang sudah bilang akan sulit karena yang menculik Caroline itu ‘Gadis rambut MERAH’ dengan ‘Monster’ yang mendampinginya....)
          “Sebenarnya masalah sebenarnya adalah lokasi dimana teman anda sedang disekap sekarang...”
Kata Kitsune pelan. Aku yang penasaran pun bertanya,
          “Memang....dimana Caroline disekap....?”
Kitsune menatapku dengan serius.
          “Dirumahnya..... lebih tepatnya diMansionnya..... Mansion Keluarga ‘ROBE’ ....”
          “RO.....BE...? tapi bukankah marganya Ayumi?....”

          “.....‘Ayumi Akane’ itu nama yang dibuat oleh ‘Red Hair Shadow’ sendiri.Nama aslinya adalah,‘Dawn Robe’....”
(Dawn....? iih..tidak cocok dengannya...lebih baik simerah gila saja,...=_=)
          “Ahahaha...memang kelihatannya tidak cocok ya?....”
Kata Kitsune dengan lembut diiringi dengan tawanya.
          “!!!Eh? tunggu dulu, kau membaca pikiranku lagi ya!?”
          “Eh?......A-Ahahahaha maaf tidak sengaja....,bagaimana pun juga untuk masuk keMansion Robe itu akan butuh sedikit usaha...”
          “Apa pun itu, akan kulakukan.”
Kataku tanpa pikir panjang.
          Sunyi panjang mengahampiri kami, ruangan terasa begitu tegang disetiap detiknya. Kitsune terlihat ragu melihatku, namun aku tak mau kalah dari keraguannya. Bagaimana pun juga aku harus menolong Caroline, kerena aku tahu alasan ‘Ayumi Akane’ menculik Caroline, itu pasti karena aku. Kitsune menatapku lagi dan berkata,
          “Nona, Mansion ‘Robe’ itu berada di ‘Alam Baka’.....”
          “!!!!!??”.
          “A-Alam Baka....? maksudmu...?”
Sentak ku terkejut.
          “Ya,Alam Baka,Neraka tempat jiwa tersesat....”
Aku diam sejenak berusaha mencerna kata demi kata yang dikeluarkan Kitsune sebelumnya, karena menurutku itu sangat mustahil! Meski aku sudah melihat hal-hak yang memang mustahil akhir-akhir ini. Namun bagaimana pun juga aku harus percaya padanya, jika terlalu lama kupikirkan maka akan terlambat. Aku tidak bisa menjelaskan ini, tapi entah mengapa aku percaya pada Kitsune, aku percaya dia tidak akan membohongi dan mengecewakanku meski aku sendiri tidak tahu darimana datangnya perasaan ini.
          “K-Kalau begitu... apa yang harus ku lakukan....?”
Kataku dengan pelan.
          “Sebenarnya menyelamatkannya mudah saja,kalau saya yang berhadapan dengan ‘Red Hair Shadow’ sudah pasti saya bisa menang, akan tetapi karena lokasinya diNeraka....jujur, saya sendiri juga bingung. Untuk pergi keNeraka itu cukup sulit, karena yang bisa pergi kesana cuma malaikat dan iblis saja jadi saya tidak bisa pergi kesana kar’na saya ini siluman bukan iblis kalau pun saya mencoba untuk masuk, saya pasti akan terpental begitu mencobanya. Tak terkecuali manusia, pasti akan langsung hangus terbakar dalam api Neraka....”
Aku menelan air liur setelah Kitsune menjelaskannya. Kami  berdua hanya diam sambil memikirkan apa yang sebaiknya dilakukan, lalu kemudian aku pun teringat akan suatu hal,
          “Ah....Kitsune...bukankah kamu bilang aku ini adalah renkarnasi dari Ratu Iblis 1300 tahun yang lalu?....kalau seperti itu....aku bisa masuk kan?(kalau benar).”
Kitsune terkejut dan mendadak panik.
          “I-Itu! Tidak! Saya tidak bisa membiarkan anda pergi sendirian kesana! Kekuatan anda yang sebenarnya belum terbangun anda bisa dibunuh disana dan mungkin tidak akan bisa berenkarnasi lagi!”
          “Kalau begitu kapan kekuatanku terbangun hah....?”
Kitsune tertegun.
          “Kitsune....jangan-jangan keKuatanku akan terbangun disaat aku mati 3 bulan yang akan mendatang nanti ya?....”
(Ini cuma perasaan ku, tapi itu tidak mungkin kan?)
Kitsune tersentak .
          “I-Itu......”
          Kini aku baru  mengerti sekarang, itu sebabnya ‘mereka’ tahu tentang penyakitku. Jika aku mati diriku yang dimaksudnya akan kembali, namun nampaknya ada beberapa pihak yang tidak suka jika ‘Aillicesa Angela’ bangkit kembali, itu sebabnya Kitsune mencoba memperingatkanku dan melindungiku.
          “Kitsune.... entah bagaimana aku mengerti sekarang... aku percaya pada mu meski semua ini tampak masih sulit untuk dipercayai. Tapi....aku percaya padamu, karena itu....tolong, tolong bantu aku supaya aku bisa menyelamtkan temanku Caroline!”
Aku memang tidak begitu dekat dengan Caroline, tapi aku bisa dibilang mengenalnya.Caroline adalah gadis manis baik hati yang sangat menyayangi Aldi dengan segenap hatinya, dia dapat menerima temanku Aldi dengan apa adanya, Aldi tidak pernah lebih bahagia selain dengan Caroline. Mereka adalah pasangan yang sangat serasi, melihat mereka bersama saja aku sendiri juga sangat senang, sama halnya dengan teman-temanku yang lain. Aldi dan Caroline, mereka ditakdirkan untuk bersama. Aku harus menolong Caroline.
Aku masih menunggu jawaban dari Kitsune, hingga akhirnya,
          “Uggghh..... Baiklah,baiklah saya akan membantu anda untuk pergi kesana.”
          “YEAH! Terima Kasih Kitsune!”
Aku sangat senang sampai-sampai memeluknya.
          “Baiklah,baiklah.....sekarang kita sebaiknya memanggil yang lainnya dulu.”
Kitsune memanggil May, Dee, dan tuan Moriyama Fuji.
          “Loh....?Bagaimana dengan Christ....?”
Tanyaku pada mereka. Dee pun menjawab,
          “Christ tidak sama dengan kami. Christ hanya awet muda saja.....karena dia adalah ‘
Holy Priest’^_^”
          “Eh....?apa maksudnya itu....?”
May tersenyum lalu berkata,
          “Nona.....kami semua ini monster sama halnya dengan tuan Kitsune yang merupakan siluman.... Kecuali Christ.”
          “Eh!? Ma-Maksudnya!?”
Tanyaku dengan kaget.
          “Nanti saja penjelasannya ayo cepat buat lingkaran, nona juga berdiri lah ditengah lingkaran.”
Kata Kitsune yang tiba-tiba. Kami pun segera melakukan perintah nya.
          “Nona kami akan membuat mantra dari puji-pujiannya disaat itu anda memohonlah untuk membuka Pintu Gerbang keNeraka, kalung yang saya berikan juga masih bisa melindungi anda.”
Kitsune berjalan kearahku lalu menggenggam tanganku.
          “Tubuh anda dapat bertahan dari Neraka, tapi tidak dari serangan penjaga-penjaga iblis yang ada dimansionnya, oleh karena itu berhati-hati lah dan hindari musuh apapun yang mendekat! Fokus untuk mencari teman anda saja. Gerbangnya hanya akan bertahan selama 20 menit selama kami terus melakukan puji-pujianya, segera temukan teman anda. Jika anda sudah menemukannya, genggam tangannya dan panggil nama saya,anda mengerti?”
Penjelasan yang diberikan Kitsune cukup membuatku takut, tapi aku tidak bisa mundur sekarang, aku mengangguk. Kitsune mundur melepaskan genggamannya dan mengambil posisi melengkapi lingkaran mereka.
          “Baiklah, kita mulai!”
Meraka mulai melakukan Puji-Pujian yang dimaksud, aku juga menutup mataku dan melakukan permohonan dengan sungguh-sungguh, beberapa detik kemudian aku merasa angin mulai datang entah darimana dan mengelilingi kami dengan cepat dan kencang membuat suara puji-pujian mereka terdengar lebih keras serasa seperti berada didalam putaran angin topan. Tanpa henti nya aku terus melakukan permohonan, kemudian terdengar suara aneh seperti sesuatu yang muncul dihadapanku, aku membuka mataku dan melihat pintu terbuka yang didalamnya ada kegelapan,aku mendekat dan memasukinya. Beberapa saat gelap namun seketika aku tahu bahwa aku berada di-
          “.......Neraka.”

*To be Continue#


Tidak ada komentar:

Posting Komentar