Demon Girl
Chapter 11: Caroline is Missing!
Chapter 11: Caroline is Missing!
‘Poker’ sesosok aneh yang disebut ‘Shadow’ oleh gadis
berambut merah bernama ‘Ayumi Akane’.Saat ini aku sedang berhadapan dengannya
dalam situasi yang tidak biasa,kini aku harus melawannya dan mengejar Akane
lalu menyelamatkan Caroline,meski tampaknya itu agak mustahil.
“Kau
terlalu pesimis yang mulia,belum tentu kau akan kalah kan?”
Kata Poker tiba-tiba padaku.
Kata Poker tiba-tiba padaku.
“HAH!?,Yang
benar saja!? Jadi ini benar-benar telepati?,kalau begitu kau bisa baca semua
isi pikiran ku dong?!”
“Itu tergantung,apa
kau bisa menahan isi pikiran mu yang sedang panik,bingung,dan tidak stabil
itu...”
“Hah,...?
apa maksud mu?”
“Telepati
digunakan bukan untuk membaca pikiran,tapi digunakan untuk berkomunikasi
menggunakan pikiran dengan sesama penggunanya,seperti yang kau lihat aku tidak
mungkin bisa berbicara dengan keadaan wajah seperti ini,aku hanya bisa
menggunakan telepati.Untungnya kau tergolong bisa menggunakannya,ya....meski
belum terlalu ahli...”
“H-Hah,....?”
“Haaaaaaahhh~....Nampaknya anda masih
kebingungan ya? apa boleh buat anda belum sepenuhnya terbangun.Kalau begitu
untuk sekarang saya akan melepaskan anda.”
Kata poker dengan entengnya seolah
mengangapku remeh.Dia mengangkat tangan kirinya kemudian.....
“Sampai
bertemu lagi yang mulia.”
“KLIK!”
“......?”
(HAH? Apa yang di-)
“GYAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!............”
Anna diterbangkan angin diruangan itu
dan menabrak kaca kelasnya.
“PRANK!”
“ADA
YANG JATUH! MATRAS!”
“BUUK!”
(Uuuuuggghh sial,bagaimana bisa
menjatuhkan ku begitu saja hah?~).
“Anna!
Anna! Kau tidak apa?!”
“Aldi...?Sepertinya
tulang ku patah....”
“Hah?
Apa? Gawat! Dokter kita perlu Dokter!”
Aldi dengan panik
dan cemas terus berteriak,sementara sebagian guru berdatangan untuk membantuku
dan menghalangi siswa yang mencoba untuk melihat,aku juga melihat Aland datang
ada Noah juga.Disaat aku mencoba menggerakan tanganku aku baru sadar kalau
lengan kiriku robek,sepertinya karena menabrak kaca tadi.(Aaaahhh....gawat
pandanganku kabur,ada darah dimana-mana....sepertinya akhir-akhir ini aku
sering pingsan ya....?)
“WIWU...WIWU...WIWU...”
“An....Bangunlah.....tenang
saja...kau akan baik-baik saja...tidak akan kubiarkan siapa pun menyakiti
mu....tidak akan...”
(Di....mana ini.....?).
“BRAK”
seorang suster datang dan masuk dimana aku sedang berbaring.
seorang suster datang dan masuk dimana aku sedang berbaring.
“!!!,Nona
Anna? Anda sudah sadar?......B-Bagaimana bisa!?”
[Suster],(Bagaimana bisa dia sadar secepat ini?pendarahannya kan sangat parah....)
“Ummmm,Suster?
Anda baik-baik saja?”
“!!!,Ah! Umm,Iya!
saya tidak apa,bagaimana dengan anda nona? Apa lengan anda masih sakit?”
aku menoleh kelenganku sejenak dan mencoba untuk
menggerakannya.
“Uh,masih
sedikit perih....tapi saya rasa akan segera membaik dari dulu luka-luka seperti
ini biasa cepat sembuh dengan saya....”
“Begitu
kah....?syukurlah....Ah! orang tua anda akan segera datang lagi.”
“Datang
lagi? Tadi mereka disini...?”
“Iya tadi mereka
disini,sekitar 5 jam yang lalu saat anda baru didatangkan kesini.Sekarang
mereka ada disekolah anda,15 menit lagi mereka akan sampai”
setelah tersenyum ramah suster itu pun pergi dari kamar ku.(Ah sial....aku lupa tanya,ini rumah sakit mana ya?...).Aku hanya diam sejenak setelahnya,kemudian pintu kamar pun terbuka dan aku ingat-
“BRAK!”
setelah tersenyum ramah suster itu pun pergi dari kamar ku.(Ah sial....aku lupa tanya,ini rumah sakit mana ya?...).Aku hanya diam sejenak setelahnya,kemudian pintu kamar pun terbuka dan aku ingat-
“BRAK!”
“CAROLINE!
AKU LUPA!”
“!!!,Sayang
apa maksud mu...?”
Ternyata ibuku yang masuk kekamarku.Dia
mendekat dan aku pun dengan panik bertanya kepadanya.
“I-Ibu
dimana Caroline?! Dimana dia?!”
“H-Hah...?oh!
apa maksud mu teman mu yang hilang itu?”
“Hi-Hilang
apa maksud Ibu?!”
“Iya
dia menghilang dalam kebakaran disekolah mu itu,selain kau tidak ada yang
keluar dari dalam kelas itu Anna....”
(A-Apa maksud nya? Caroline.....),saat
itu pun terlintas dibenakku tentang apa yang terjadi,(Caroline diculik oleh
mahkluk aneh dan gadis yang berambut merah itu.....).
“Ayah
mu akan datang nanti.Syukurlah sekarang kau sudah sadar,padahal seharusnya kau
bangun besok atau mungkin lusa...”
aku disentakan dengan kata-kata ibu.Dengan wajah terkejut aku memandangnya.
aku disentakan dengan kata-kata ibu.Dengan wajah terkejut aku memandangnya.
“Ah
itu...kata Dokter kau belum akan bangun sampai besok dikarenakan kau terlalu
banyak menghirup asap kebakaran juga mengalami pendarahan yang cukup parah,tapi
tidak disangka-sangka kau bisa bangun secepat ini...itu merupakan suatu
keajaiban”
(Keajaiban.....?tidak....kurasa ini
ada hubungannya dengan si Kitsune itu,ditambah lagi...kalung ini juga
melindungiku sebelumnya....apa dia ada hubungannya dengan ini.....?).
Malam
hari tiba,aku meyakinkan orang tuaku agar tidak perlu menjagaku,karena aku
yakin..sesuatu akan datang malam ini.
“Kalau
begitu kami pulang dulu ya Anna...istirahat lah yang tenang...”
“...Iya
bu.”
Ayah,ibu ku pergi meninggalkan
aku,dan aku pun sendiri.Tepat pukul 11 aku hanya duduk diranjangku diruangan
yang gelap,menunggu....menunggu seseorang yang kuyakin dia pasti datang.Karena
aku lah yang memanggilnya,dan malam ini adalah malam ‘Bulan Purnama’.
“Wuuuussshhh.....”
“Ngik.....Ngik.....”
untuk sesaat,hanya terdengar suara
angin pelan dan ayunan diluar rumah sakit yang berbunyi.
“WUUUUUUUSSHH!”
“BRAK!”
Angin yang cukup kuat membuka jendela
kamar rawatku,sinar bulan yang masuk dengan lembutnya menerangi sosok itu,yang
berjalan mendekat kearahku dan berhenti tepat didepan jendela yang
terbuka,dibantu cahaya bulan aku melihatnya.....
“Seekor....Rubah.....Putih.”
Gumamku,
“Kitsune....itu kau kan?”
Gumamku,
“Kitsune....itu kau kan?”
Aku bertanya pada Rubah itu namun dia
hanya diam saja sambil menatapku dengan matanya yang menakutkan.Aku mencoba
untuk turun dari ranjangku,namun rasanya begitu sakit,begitu perih.
“AW!”
Aku jatuh berlutut dan Kitsune
menghampiriku dengan ragu,namun dia tetap menujuku hingga akhirnya benar-benar
ada didepanku,aku mencoba memegangnya dengan sedikit takut tapi aku tetap
menyentuhnya.Kuusap kepala rubah itu
lalu kulihat kearah matanya.
“Bola
mata yang terlihat gelap namun sebenarnya tidak....ini merupakan warna mata
biru tua....aku tahu,karena...aku sering menatap mata ini dari dekat....”
Aku tersenyum kearah rubah itu lalu
entah mengapa aku ingin mengucapkan sebuah kalimat.
“Your
Name is: Kitsune.....”
Rubah itu menatapku seolah dia sedang
tersenyum namun juga tekejut.Aku menutup mataku dan membukanya lagi,kini aku
sedang memegang pipi Kitsune.
Dia mengenggam tanganku yang ada dipipinya,melepaskan tanganku lalu berdiri dan mundur beberapa langkah,dia bersujud padaku,dan berkata,
“Nona Muda apa keinginan anda ,sehingga memanggil saya....?”
Dia mengenggam tanganku yang ada dipipinya,melepaskan tanganku lalu berdiri dan mundur beberapa langkah,dia bersujud padaku,dan berkata,
“Nona Muda apa keinginan anda ,sehingga memanggil saya....?”
Aku menatapnya dengan diriku yang
masih duduk dilantai,lalu kubulatkan
tekad ku.
“.......Bantu
aku menyelamatkan Caroline!”
*To be
Continue#