Selasa, 17 September 2013

Demon Girl
Chapter 4: Cold Kiss


          “Nona muda....nona muda....apa anda baik-baik saja,tolong bangunlah....”
(Aku mendengar suara itu,ada seseorang yang memanggilku?...).Aku membuka mataku secara perlahan.Aku melihat atap langit-langit,aku berusaha untuk bangun sambil memegang dadaku yang terasa nyeri,kemudian aku sadar bahwa ternyata aku ada diranjang UKS sekolah.Aku melihat sekelilingku,dan tidak ada siapa-siapa(lalu....siapa yang memanggilku tadi?),
“Ah....lupakan mungkin aku cuma bermimpi saja...”
aku berbicara sendiri dan akhirnya mataku tertuju pada tempat air minum yang ada disudut ruang UKS.

Aku sadar bahwa aku sangat kehausan jadi akhirnya kuputuskan untuk mengambil air.Saat berjalan aku masih terhuyung-huyung tapi tetap pasti.

Sampai ditempat tujuan aku mengambil gelas yang ada dimeja tempat air minum,dan berusaha untuk menuangkan airnya.

Pinggiran gelas hampir menyentuh bibirku,tidak tahan rasa tenggorokan kering ini ingin menelan air itu dengan sesegera mungkin dan memuaskan dahagaku,begitu air itu menyentuh bibirku,tiba-tiba tanganku mati rasa dan gelas itu pun jatuh.

Aku sudah membayangkan suara yang akan ditimbulkannya,dan aku malah menunggu suara itu,tapi anehnya suara itu tidak ada,aku melihat kebawah dan aku tidak menemukan apa-apa.

(Dimana gelas itu?...)
         
          “Ada disini....”
terdengar suara sesorang dari belakang,aku pun menengok,dan aku dikejutkan dengan laki-laki bertelinga rubah yang kutemui dirumah sakit waktu itu,dia sedang memegang gelasku,tapi bukan hanya itu saja,aku melihat kakinya yang menginjak langit-langit dan kepalanya yang tepat didepanku!?,tapi dia tetap mempertahankan posisi yang normal dengan gelas yang dipegangnya,(Dia berdiri secara terbalik!?).Aku hanya membuka mulutku,dia tertawa kecil kemudian menyentuh daguku dan menutupnya.

Aku jatuh terduduk dan tetap melihat kearah nya aku mencoba berbicara tapi suaraku hampir tidak keluar sampai akhirnya kupaksa,
“K-kau.....b-bagaimana bisa.....? bukankah kau hanya mimpi?....”
aku berbicara dengan suara bergetar dan menunjuk kearahnya,dia tersenyum lalu tertawa lagi lalu tiba-tiba dia meloncat dan mendarat dengan sempurna dihadapanku,kemudian dia mengatakan,
“Hehe....tentu saja tidak,saya ini nyata anda boleh menyentuh saya kalau mau.” 
dia menyodorkan tangannya padaku,aku melihat kearah tangannya lalu melihat kearah wajahnya lagi,ragu-ragu saat melihatnya berpikir apa dia ini hantu atau tidak,karena biasanya aku hanya melihat dan tidak pernah meyentuh makhluk halus seperti ‘hantu’.Aku menelan air liurku dan akhirnya aku memegang tangannya, (OMG! ASLI!,Dia......bukan hantu dia manusia!).
         
Aku mengangkat tanganku dan melihat kearahnya lagi,kemudian aku pun memberanikan diri untuk bertanya,
“Siapa......kau.....?”
dia tersenyum lagi,kemudian duduk berlutut dihadapanku,
“Bukan kah saya sudah pernah bilang ‘Tuan Putri’.....nama saya adalah KITSUNE.....”
jawabnya,aku kesal dan akhirnya memasang raut wajah yang cemas kemudian aku berkata,
“Kenapa kau memanggilku Tuan Putri! Apa maksud mu! Kau mengejekku ya!?”
dia tersenyum lagi,aku kesal,(kenapa dia tersenyum terus!?,apa yang dia inginkan!? Siapa dia!?).

“Jangan takut Tuan Putri,saya tidak memiliki niat jahat terhadap anda,sebaliknya saya datang untuk menolong anda....”

Aku terkejut saat dia berkata seperti itu.(Itu benar,aku takut...karena dia tahu tentang penyakitku,dan karena dia orang yang aneh).

Dia melihat kearahku kemudian mengatakan,
“Ini,anda haus kan?minumlah.....”
dia menyodorkan gelas yang berisi air kepadaku,aku berusaha mengambilnya dengan tangan yang bergetar,tapi karena terlalu bingung dengan situasi saat ini aku jadi tidak berani untuk mengambil gelas itu,ditambah lagi aku terus teringat dengan telinga dan ekor yang dimilikinya,meskipun dia tidak mengeluarkannya.”

Aku menutup mataku,dan berharap tanganku segera sampai kegelas itu.

          Tapi tiba-tiba aku dikejutkan dengan tangan kirinya yang menyentuh pergelangan tanganku dan menuntunnya kegelas yang dipegang ditangan kanan nya,aku memegang gelas itu dan dia berkata.”
“Ini.....sekarang minumlah......”

Aku menatap kearahnya lagi,tapi tetap saja aku masih takut,aku mencoba untuk meminum air itu,tapi tetap tidak bisa.

Gelas itu masihku genggam,tanganku mati rasa karena ketakutan,(kenapa aku seperti ini!?),aku tidak tahan lagi rasanya aku ingin menangis.Tiba-tiba saja gelasku ditarik oleh pria yang bernama ‘Kitsune’ itu,aku melihatnya memegang gelas itu kemudian mengatakan sesuatu,
“Maaf.....”
dia mengatakan maaf,tapi apa maksudnya? aku melihatnya meminum air itu,dia mengahabiskannya begitu saja dan kemudian tiba-tiba menarik tanganku,dia mendekat kan wajahnya didepan wajahku,sangat,sangat dekat,(apa yang ingin dilakukannya!?),kemudian dia menempel kan bibirnya dibibirku.

Aku terkejut dan pikiranku kosong,(Dia menciumku!? Tung...tunggu dulu aku merasakan sesuatu ditenggorokan ku,itu adalah air!),dia membuatku meminum air dari mulut kemulut!?.Aku mencoba melepaskan diriku darinya,tapi tidak bisa! kakiku menjadi lemas dan seluruh tubuhku terasa panas,aku bisa merasakan bibirnya yang sangat lembut dan sangat nyaman,tapi anehnya...bibirnya terasa dingin.
         
Aku tidak tahan lagi,aku mendorongnya sekuat-kuat mungkin,dia terhempas dan aku terbebas darinya,aku mencoba bernafas dengan normal,aku bisa merasakan wajahku yang memerah dan seluruh tubuhku yang masih panas,masih ada beberapa tetesan air disekitar bibirku bersama dengan air liurku,aku melihat kearah baju seragam sekolahku yang ternyata juga terkena basahan air tadi,aku melihat lagi kearahnya,dan kondisinya sama sepertiku,dikemejanya ada sedikit air begitu juga dimulutnya.

Dia mengusap bibirnya mencoba untuk membesihkan sisa air yang ada dimulutnya,aku memegang bibirku,dan sepintas aku mengingat sentuhan bibirnya lagi, 
“Itu.....ciuman pertama ku.....”
kat ku dengan suara yang bergetar,kemudian dia menatap kearahku lalu berkata,
“Jangan khawatir....itu tidak bisa diartikan sebagai ciuman nona....” 
aku melihat kearahnya lagi dan tanpa sadar buliran air mataku menetes,dia melihatku dan terkejut sama seperti aku,tapi aku tidak bisa berhenti menangis,dan akhirnya aku melepaskannya,aku membiarkan diriku menangis,
“hiks.....hiks.....ja-jahat.....padahal itu ciuman pertamaku....hiks....hiks.....”

Semakin lama tangisanku semakin kencang,(teganya,dia bahkan bilang itu bukan ciuman,menyebalkan!!).
         
Dia mendatangiku dan memegang pipiku lalu berkata,
“Tuan putri! Tolong jangan menangis...maafkan saya....karena anda haus dan sepertinya tidak bisa minum sendiri jadi saya memutuskan untuk melakukan itu....tolong maafkan saya!....”
dia menurunkan tangannya dari pipiku lalu menundukan kepalanya didepanku,dan akhirnya aku pun sadar,bahwa orang ini tidak mirip dengan Kitsune yang kujumpai dirumah sakit waktu itu,yang ini terlihat lebih tua(sekitar 20 lebih?),cenderung lebih dewasa,tenang dan sopan *meski dia sudah mengambil ciumanku*,sedangkan yang dirumah sakit waktu itu terlalu muda(sekitar 17-an?),lebih aktif,bersemangat.

Sekilas tangisanku berhenti,kemudian aku bertanya,
“Kamu......agak berbeda dengan yang waktu itu...”
dia mengangkat kepalanya sedikit kemudian menjawab,
“Itu.....karena  saya berwujud setengah manusia...”
(hah? Setengah manusia? Maksudnya apa!?)aku pun bertanya lagi,
“Setengah manusia.....?maksudnya?”
dia mengangkat kepalanya kemudian duduk secara formal *melipat kakinya kebelakang* lalu dia pun mengatakan,
“Waktu itu anda sudah melihat ekor dan telinga rubah saya kan....?”
aku menatapnya lalu mengangguk,dia pun meneruskan pembicaraannya,
“saat itu saya hanya berubah menjadi setengah rubah,biasanya pada malam hari saya berubah total menjadi siluman rubah jika ‘bulan purnama.”

Hah.....?sekarang apa lagi yang dibicarakannya,aku berusaha mengubah pemikiranku lalu bertanya lagi”,
“Lalu....apa hubungan nya dengan yang sekarang....?”
kemudian dia pun menjawab,
“karena memaksakan diri untuk berubah menjadi setengah manusia secara otomatis energi saya menguras dan membuat tubuh saya jauh lebih muda menjadi sekitar usia 17-an,juga mengubah perilaku saya menjadi kekanak-kanakan.”

Aku diam kemudian bertanya lagi,
“Hanya.....pada saat setengah manusia.....?”
dia menatap kearahku lalu menggangguk,
“Lalu...kenapa waktu itu kau berwujud setengah manusia....?”
tanyaku lagi,dia diam sejenak lalu menjawab,
“Itu karena tidak mungkin kalau anda melihat saya dengan wujud siluman penuh,anda akan ketakutan dan berlari menghindari saya atau mungkin pingsan...”

Kami hening sementara lalu aku berpikir dan membayangkannya,(iya juga ya....?).Entah kenapa aku mau saja mendengarkan ceritanya.
(Setengah manusia?siluman rubah?,yang benar saja,baiklah aku akan mengulur waktu berbicara dengan nya sampai ada orang yang datang),
“Setengah manusia?siluman rubah?,yang benar saja,baiklah aku akan mengulur waktu berbicara dengannya sampai ada orang yang datang,itu kan yang anda pikirkan sekarang.....”
kata Kitsune,aku terpaku dengan perkataannya,dibenakku aku bertanya-tanya,(bagaimana dia bisa tahu apa yang ada dipikiranku!?).

“Sekarang anda sedang berpikir,bagaimana bisa saya mengetahui apa yang ada dipikiran anda,iya kan?”
kata Kitsune tiba-tiba,sekali lagi dia mengejutkanku,aku pun berbicara,
“K-kau.....bagaimana bisa...?”
Kitsune tersenyum lagi kearahku,aku melihatnya dengan tatapan yang agak takut dan cemas,
“Tidak usah kahwatir nona muda,saya....tidak akan menyakiti anda....” 
katanya,sesaat aku merasa agak lega saat dia berkata seperti itu seolah-olah aku bisa mempercayai nya.

Keheningan menutupi kami,namun tiba-tiba kitsune berwajah aneh,dia mengkerut kan keningnya dan mengangkat kepalanya seperti sedang mencoba untuk mendengarkan sesuatu,aku memperhatikannya lalu bertanya,
“A-ada apa.....?”
dia melihat kearahku lalu berkata,
“Sepertinya teman anda yang laki-laki itu sedang menuju kesini.”
aku terkejut dan bertanya,
“Hah? Noah maksudnya?”

Dia menggangguk,dan aku pun berpikir bagaimana dia bisa tahu kalau Noah sedang menuju kesini?dia bohong ya?,
“Saya tidak bisa kehilangan anda kali ini lagi,saya harus membicarakan sesuatu dengan anda.”
kata Kitsune tiba-tiba,aku spontan merespon,
“Hah? Maksudnya?.”

Kitsune melihat kearahku dengan tatapan tajam,sepintas begitu saja dia sudah sangat dekat dengan wajahku,cepat sekali pikirku,jarak kami hanya sekitar 5 cm,bibir kami hampir bersentuhan lagi!,dan tanpa sadar tangan kirinya sudah megelilingi dipinggangku,dia menganggakatku seperti seorang putri,pipiku memerah.Aku mulai merasa tidak tenang,akhirnya aku mencoba meneriakinya,
“A-apa yang kau laku-!?”

Tiba-tiba pegangan pintu ruang UKS bergoyang seperti akan ada orang yang masuk (dia...benar-benar tahu Noah datang!?)

Dia segera berdiri dan mendekatkan wajahnya kepadaku lalu mengatakan,
“Ssssshh.....ini tidak akan lama tuan putri...”
Wajahku merah padam,wajah Kitsune benar-benar dekat denganku,aku tidak bisa berkata-kata lagi.
         
Seiring wajahku memerah Kitsune mengatakan sesuatu padaku,tidak begitu jelas karena hanya berupa bisikan namun aku masih bisa mendengarnya dia bilang,
“Maaf,ini akan sedikit sakit.....”
aku melihat kearahnya lagi,
“Bug!”

Aku merasa seperti pukulan ditengkuk leherku,semuanya gelap,dan mataku tertutup.


*To be Continue#

Kitsune Smiling face By: An

Tidak ada komentar:

Posting Komentar