Demon Girl
Chapter 4: Cold Kiss
“Nona muda....nona muda....apa anda baik-baik
saja,tolong bangunlah....”
(Aku mendengar suara itu,ada
seseorang yang memanggilku?...).Aku membuka mataku secara perlahan.Aku melihat
atap langit-langit,aku berusaha untuk bangun sambil memegang dadaku yang terasa
nyeri,kemudian aku sadar bahwa ternyata aku ada diranjang UKS sekolah.Aku melihat
sekelilingku,dan tidak ada siapa-siapa(lalu....siapa yang memanggilku tadi?),
“Ah....lupakan
mungkin aku cuma bermimpi saja...”
aku berbicara sendiri dan
akhirnya mataku tertuju pada tempat air minum yang ada disudut ruang UKS.
Aku sadar bahwa aku sangat
kehausan jadi akhirnya kuputuskan untuk mengambil air.Saat berjalan aku masih
terhuyung-huyung tapi tetap pasti.
Sampai ditempat tujuan aku
mengambil gelas yang ada dimeja tempat air minum,dan berusaha untuk menuangkan
airnya.
Pinggiran gelas hampir
menyentuh bibirku,tidak tahan rasa tenggorokan kering ini ingin menelan air itu
dengan sesegera mungkin dan memuaskan dahagaku,begitu air itu menyentuh
bibirku,tiba-tiba tanganku mati rasa dan gelas itu pun jatuh.
Aku sudah membayangkan suara
yang akan ditimbulkannya,dan aku malah menunggu suara itu,tapi anehnya suara
itu tidak ada,aku melihat kebawah dan aku tidak menemukan apa-apa.
(Dimana gelas itu?...)
“Ada disini....”
terdengar suara sesorang dari belakang,aku
pun menengok,dan aku dikejutkan dengan laki-laki bertelinga rubah yang kutemui
dirumah sakit waktu itu,dia sedang memegang gelasku,tapi bukan hanya itu
saja,aku melihat kakinya yang menginjak langit-langit dan kepalanya yang tepat
didepanku!?,tapi dia tetap mempertahankan posisi yang normal dengan gelas yang
dipegangnya,(Dia berdiri secara terbalik!?).Aku hanya membuka mulutku,dia
tertawa kecil kemudian menyentuh daguku dan menutupnya.
Aku jatuh terduduk dan tetap
melihat kearah nya aku mencoba berbicara tapi suaraku hampir tidak keluar
sampai akhirnya kupaksa,
“K-kau.....b-bagaimana
bisa.....? bukankah kau hanya mimpi?....”
aku berbicara dengan suara
bergetar dan menunjuk kearahnya,dia tersenyum lalu tertawa lagi lalu tiba-tiba
dia meloncat dan mendarat dengan sempurna dihadapanku,kemudian dia mengatakan,
“Hehe....tentu
saja tidak,saya ini nyata anda boleh menyentuh saya kalau mau.”
dia menyodorkan tangannya padaku,aku
melihat kearah tangannya lalu melihat kearah wajahnya lagi,ragu-ragu saat
melihatnya berpikir apa dia ini hantu atau tidak,karena biasanya aku hanya
melihat dan tidak pernah meyentuh makhluk halus seperti ‘hantu’.Aku menelan air
liurku dan akhirnya aku memegang tangannya, (OMG! ASLI!,Dia......bukan hantu
dia manusia!).
Aku mengangkat tanganku dan
melihat kearahnya lagi,kemudian aku pun memberanikan diri untuk bertanya,
“Siapa......kau.....?”
dia tersenyum lagi,kemudian
duduk berlutut dihadapanku,
“Bukan
kah saya sudah pernah bilang ‘Tuan Putri’.....nama saya adalah KITSUNE.....”
jawabnya,aku
kesal dan akhirnya memasang raut wajah yang cemas kemudian aku berkata,
“Kenapa
kau memanggilku Tuan Putri! Apa maksud mu! Kau mengejekku ya!?”
dia
tersenyum lagi,aku kesal,(kenapa dia tersenyum terus!?,apa yang dia inginkan!?
Siapa dia!?).
“Jangan
takut Tuan Putri,saya tidak memiliki niat jahat terhadap anda,sebaliknya saya
datang untuk menolong anda....”
Aku terkejut
saat dia berkata seperti itu.(Itu benar,aku takut...karena dia tahu tentang
penyakitku,dan karena dia orang yang aneh).
Dia melihat kearahku kemudian
mengatakan,
“Ini,anda
haus kan?minumlah.....”
dia menyodorkan gelas yang
berisi air kepadaku,aku berusaha mengambilnya dengan tangan yang bergetar,tapi
karena terlalu bingung dengan situasi saat ini aku jadi tidak berani untuk
mengambil gelas itu,ditambah lagi aku terus teringat dengan telinga dan ekor
yang dimilikinya,meskipun dia tidak mengeluarkannya.”
Aku menutup mataku,dan berharap
tanganku segera sampai kegelas itu.
Tapi tiba-tiba aku dikejutkan dengan tangan kirinya yang menyentuh pergelangan
tanganku dan menuntunnya kegelas yang dipegang ditangan kanan nya,aku memegang
gelas itu dan dia berkata.”
“Ini.....sekarang
minumlah......”
Aku menatap kearahnya lagi,tapi
tetap saja aku masih takut,aku mencoba untuk meminum air itu,tapi tetap tidak
bisa.
Gelas itu masihku genggam,tanganku
mati rasa karena ketakutan,(kenapa aku seperti ini!?),aku tidak tahan lagi
rasanya aku ingin menangis.Tiba-tiba saja gelasku ditarik oleh pria yang
bernama ‘Kitsune’ itu,aku melihatnya memegang gelas itu kemudian mengatakan
sesuatu,
“Maaf.....”
dia mengatakan maaf,tapi apa
maksudnya? aku melihatnya meminum air itu,dia mengahabiskannya begitu saja dan
kemudian tiba-tiba menarik tanganku,dia mendekat kan wajahnya didepan wajahku,sangat,sangat
dekat,(apa yang ingin dilakukannya!?),kemudian dia menempel kan bibirnya dibibirku.
Aku terkejut dan pikiranku
kosong,(Dia menciumku!? Tung...tunggu dulu aku merasakan sesuatu ditenggorokan
ku,itu adalah air!),dia membuatku meminum air dari mulut kemulut!?.Aku mencoba
melepaskan diriku darinya,tapi tidak bisa! kakiku menjadi lemas dan seluruh
tubuhku terasa panas,aku bisa merasakan bibirnya yang sangat lembut dan sangat
nyaman,tapi anehnya...bibirnya terasa dingin.
Aku tidak
tahan lagi,aku mendorongnya sekuat-kuat mungkin,dia terhempas dan aku terbebas
darinya,aku mencoba bernafas dengan normal,aku bisa merasakan wajahku yang
memerah dan seluruh tubuhku yang masih panas,masih ada beberapa tetesan air
disekitar bibirku bersama dengan air liurku,aku melihat kearah baju seragam
sekolahku yang ternyata juga terkena basahan air tadi,aku melihat lagi
kearahnya,dan kondisinya sama sepertiku,dikemejanya ada sedikit air begitu juga
dimulutnya.
Dia mengusap bibirnya mencoba
untuk membesihkan sisa air yang ada dimulutnya,aku memegang bibirku,dan
sepintas aku mengingat sentuhan bibirnya lagi,
“Itu.....ciuman
pertama ku.....”
kat ku dengan suara yang bergetar,kemudian
dia menatap kearahku lalu berkata,
“Jangan
khawatir....itu tidak bisa diartikan sebagai ciuman nona....”
aku melihat kearahnya lagi dan
tanpa sadar buliran air mataku menetes,dia melihatku dan terkejut sama seperti
aku,tapi aku tidak bisa berhenti menangis,dan akhirnya aku melepaskannya,aku
membiarkan diriku menangis,
“hiks.....hiks.....ja-jahat.....padahal
itu ciuman pertamaku....hiks....hiks.....”
Semakin lama
tangisanku semakin kencang,(teganya,dia bahkan bilang itu bukan ciuman,menyebalkan!!).
Dia mendatangiku dan memegang
pipiku lalu berkata,
“Tuan
putri! Tolong jangan menangis...maafkan saya....karena anda haus dan sepertinya
tidak bisa minum sendiri jadi saya memutuskan untuk melakukan itu....tolong
maafkan saya!....”
dia menurunkan tangannya dari
pipiku lalu menundukan kepalanya didepanku,dan akhirnya aku pun sadar,bahwa
orang ini tidak mirip dengan Kitsune yang kujumpai dirumah sakit waktu itu,yang
ini terlihat lebih tua(sekitar 20 lebih?),cenderung lebih dewasa,tenang dan
sopan *meski dia sudah mengambil ciumanku*,sedangkan yang dirumah sakit waktu
itu terlalu muda(sekitar 17-an?),lebih aktif,bersemangat.
Sekilas tangisanku
berhenti,kemudian aku bertanya,
“Kamu......agak
berbeda dengan yang waktu itu...”
dia mengangkat kepalanya
sedikit kemudian menjawab,
“Itu.....karena
saya berwujud setengah manusia...”
(hah? Setengah manusia?
Maksudnya apa!?)aku pun bertanya lagi,
“Setengah
manusia.....?maksudnya?”
dia mengangkat kepalanya
kemudian duduk secara formal *melipat kakinya kebelakang* lalu dia pun
mengatakan,
“Waktu
itu anda sudah melihat ekor dan telinga rubah saya kan....?”
aku menatapnya lalu
mengangguk,dia pun meneruskan pembicaraannya,
“saat
itu saya hanya berubah menjadi setengah rubah,biasanya pada malam hari saya
berubah total menjadi siluman rubah jika ‘bulan purnama.”
Hah.....?sekarang apa lagi yang
dibicarakannya,aku berusaha mengubah pemikiranku lalu bertanya lagi”,
“Lalu....apa
hubungan nya dengan yang sekarang....?”
kemudian dia pun menjawab,
“karena
memaksakan diri untuk berubah menjadi setengah manusia secara otomatis energi
saya menguras dan membuat tubuh saya jauh lebih muda menjadi sekitar usia
17-an,juga mengubah perilaku saya menjadi kekanak-kanakan.”
Aku diam
kemudian bertanya lagi,
“Hanya.....pada
saat setengah manusia.....?”
dia menatap kearahku lalu
menggangguk,
“Lalu...kenapa
waktu itu kau berwujud setengah manusia....?”
tanyaku lagi,dia diam sejenak
lalu menjawab,
“Itu
karena tidak mungkin kalau anda melihat saya dengan wujud siluman penuh,anda
akan ketakutan dan berlari menghindari saya atau mungkin pingsan...”
Kami hening
sementara lalu aku berpikir dan membayangkannya,(iya juga ya....?).Entah kenapa
aku mau saja mendengarkan ceritanya.
(Setengah manusia?siluman
rubah?,yang benar saja,baiklah aku akan mengulur waktu berbicara dengan nya
sampai ada orang yang datang),
“Setengah
manusia?siluman rubah?,yang benar saja,baiklah aku akan mengulur waktu
berbicara dengannya sampai ada orang yang datang,itu kan yang anda pikirkan
sekarang.....”
kata Kitsune,aku terpaku dengan
perkataannya,dibenakku aku bertanya-tanya,(bagaimana dia bisa tahu apa yang ada
dipikiranku!?).
“Sekarang
anda sedang berpikir,bagaimana bisa saya mengetahui apa yang ada dipikiran
anda,iya kan?”
kata Kitsune tiba-tiba,sekali
lagi dia mengejutkanku,aku pun berbicara,
“K-kau.....bagaimana
bisa...?”
Kitsune tersenyum lagi kearahku,aku
melihatnya dengan tatapan yang agak takut dan cemas,
“Tidak
usah kahwatir nona muda,saya....tidak akan menyakiti anda....”
katanya,sesaat aku merasa agak
lega saat dia berkata seperti itu seolah-olah aku bisa mempercayai nya.
Keheningan menutupi kami,namun
tiba-tiba kitsune berwajah aneh,dia mengkerut kan keningnya dan mengangkat kepalanya
seperti sedang mencoba untuk mendengarkan sesuatu,aku memperhatikannya lalu
bertanya,
“A-ada
apa.....?”
dia melihat kearahku lalu
berkata,
“Sepertinya
teman anda yang laki-laki itu sedang menuju kesini.”
aku terkejut dan bertanya,
“Hah?
Noah maksudnya?”
Dia menggangguk,dan aku pun
berpikir bagaimana dia bisa tahu kalau Noah sedang menuju kesini?dia bohong ya?,
“Saya
tidak bisa kehilangan anda kali ini lagi,saya harus membicarakan sesuatu dengan
anda.”
kata Kitsune tiba-tiba,aku
spontan merespon,
“Hah?
Maksudnya?.”
Kitsune melihat kearahku dengan
tatapan tajam,sepintas begitu saja dia sudah sangat dekat dengan wajahku,cepat
sekali pikirku,jarak kami hanya sekitar 5 cm,bibir kami hampir bersentuhan
lagi!,dan tanpa sadar tangan kirinya sudah megelilingi dipinggangku,dia
menganggakatku seperti seorang putri,pipiku memerah.Aku mulai merasa tidak
tenang,akhirnya aku mencoba meneriakinya,
“A-apa
yang kau laku-!?”
Tiba-tiba pegangan pintu ruang
UKS bergoyang seperti akan ada orang yang masuk (dia...benar-benar tahu Noah
datang!?)
Dia segera berdiri
dan mendekatkan wajahnya kepadaku lalu mengatakan,
“Ssssshh.....ini
tidak akan lama tuan putri...”
Wajahku merah padam,wajah Kitsune
benar-benar dekat denganku,aku tidak bisa berkata-kata lagi.
Seiring wajahku memerah Kitsune
mengatakan sesuatu padaku,tidak begitu jelas karena hanya berupa bisikan namun
aku masih bisa mendengarnya dia bilang,
“Maaf,ini
akan sedikit sakit.....”
aku melihat kearahnya lagi,
“Bug!”
Aku merasa seperti pukulan
ditengkuk leherku,semuanya gelap,dan mataku tertutup.
*To be
Continue#
Kitsune Smiling face By: An |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar